Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) edisi ke-105 akan bergulir 10 Juli 2019 di 50 lokasi yang tersebar di kabupaten dan kota di Indonesia.

Paban V/Bhakti TNI Staf Teritorial TNI Angkatan Darat (Sterad) Kolonel Inf Yudianto Putrajaya mengatakan,  TMMD kali ini juga memiliki makna yang penting dalam upaya membangkitkan kembali semangat gotong royong serta merekatkan persatuan dan kesatuan diantara anak bangsa pasca Pemilu 2019
yang sempat terkotak-kotak.

"Kami berharap pelaksanaan TMMD  mampu merajut rasa persaudaraan di tengah perkembangan zaman yang sangat cepat dengan ragam permasalahan yang juga semakin kompleks," tuturnya saat rapat koordinasi persiapan TMMD ke-105 di kantor Kemensos di Jakarta, Kamis (13/6).

Putra mengungkapkan, TMMD yang digelar tiga kali dalam setahun merupakan program sangat strategis karena mampu membangun 150 desa setiap tahun.

Dimana sasaran lokasinya berada di kantong-kantong daerah miskin, tertinggal, terisolir, terpencil dan kumuh. Kemudian juga menyentuh daerah kumuh perkotaan, daerah perbatasan dan pulau terluar, serta daerah yang terkena bencana alam sehingga terjadi perubahan yang siknifikan di wilayah tersebut setelah adanya sentuhan program TMMD.

Dia juga menegaskan jika TMMD selaras dengan pembangunan Indonesia yang membangun dari pinggiran desa. Sedangkan pembangunan erat hubungannya dengan transportasi yang jadi urat nadi perekonomian.

"Pembangunan jalan dan jembatan untuk akses masyarakat lebih mudah, jadi salah satu contoh program strategis yang melekat pada TMMD untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pada sasaran prioritas inilah prajurit TNI bersama masyarakat melakukan kemanunggulan dalam membangun wilayah," beber mantan Danrem 101/Antasari itu.
Tidak hanya membangun fisik atau fasilitas publik, TMMD juga menyasar nonfisik dalam rangka membentuk kepribadian masyarakat yang cinta NKRI serta membekali dengan keterampilan dan wawasan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Berbagai penyuluhan tentang pertanian, perkebunan, hukum dan kamtibmas, kesehatan dan KB, bahaya narkoba, kegiatan keagamaan, ancaman radikalisme, dan lain sebagainya, serta bakti sosial seperti pengobatan gratis, sunatan massal, donor darah, dan lain-lain digelar setiap hari beriringan dengan pelaksanaan pembangunan fisik di lokasi TMMD.

"TNI terlahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dengan kata lain rakyat adalah ibu kandung TNI.  Kemanunggalan TNI dan rakyat ini dapat menjawab tantangan era globalisasi dan modernisasi yang serba kompleks dengan beragam masalah dan ancaman yang senantiasa dapat meruntuhkan kekokohan kedaulatan NKRI," pungkas Putra.

Sementara Kepala Biro Umum Kemensos RI Adi Wahyono berharap, pelaksanaan TMMD ke-105 yang akan berlangsung selama satu bulan dapat optimal sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.

"Sinergitas program TMMD ke-105 TA 2019 sangat direspon baik oleh bapak Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita. Besar harapan beliau pelaksanaan TMMD tahun ini dapat terlaksana secara optimal dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tempat tergelarnya TMMD," timpalnya.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019