Pasangan H Sayed Jafar-H Burhanudin sejak dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kotabaru pada 17 Februari 2016, bertekad menjadikan Kabupaten Kotabaru sebagai daerah maju, berkembang dan sejahtera melalui pemenuhan infrastruktur standar.
Untuk mewujudkannya, Sayed Jafar-Burhanudin yang diusung Partai Golkar, PPP dan PKS ini bertekad untuk "menghapus" keterisolasian dengan memfokuskan pembangunan pada pembukaan, dan pembangunan jalan antardesa, antarkecamatan dan terhubungnya antarpulau.
Tidak heran, alokasi infrastruktur dalam APBD mendapatkan porsi besar, melalui Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait, khususnya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air sebagai leading sektor penanganan jalan di "Bumi Saijaan".
Besarnya komitmen Sayed Jafar terhadap peningkatan infrastruktur, bukan hanya dibuktikan melalui anggaran besar, namuyn ia juga dengan gencarnya turun langsung ke lapangan, baik dalam hari kerja maupun hari libur.
Hal itu dilakukan dalam rangka mengawal, memantau, serta mengawasi secara langsung proses pembukaan, pengerjaan jalan dan sekaligus dimanfaatkan untuk berdialog dengan masyarakat dalam menyerap aspirasi juga usulan.
Masih besarnya jalan rusak di "Bumi Saijaan", Sayed Jafar bertekad dapat menuntaskannya dalam masa kepemimpinanya.
Melalui APBD 2019, Sayed Jafar menyiapkan anggaran ratusan miliar rupiah untuk menghapus keterisolasian, melalui program pembukaaan dan peningkatan jalan.
Dari APBD Kotabaru 2019 sekitar Rp1,966 triliun, Kotabaru mengalokasikan anggaran sekitar 40 persen lebih untuk infrastruktur jalan dan jembatan.
Hal nyata yang kini dirasakan oleh masyarakat Kotabaru, terhubungnya koneksitas dengan kapal ferry yang melayani penyeberangan antara Pulau Laut-Pulau Sebuku dan Pulau Laut-Tanjung Batu (Pulau Kalimantan).
"Alhamdulillah, sekarang kalau mau ke Kotabaru kami bisa membawa kendaraan roda dua atau roda empat cukup naik kapal ferry, jadi lebih efektif dan efisien," kata Abdullah, warga Pudi Kecamatan Kelumpang Tengah.
Kalau dulu harus memutar lewat Cantung (Kelumpang Hulu) baru lewat kapal ferry penyeberangan di Tarjun (kelumpang Hilir), tapi sekrang sudah lebih dekat lagi dengan kapal ferry Kotabaru-Tanjung Batu.
Selain pelabuhan dan pembukaan rute baru penyeberangan kapal ferry, pemerintahan Sayed Jafar juga terus berkomitmen membangun jalan hingga pelosok desa. Bahkan tak jarang, bupati dan jajaranya turun langsung ke lapangan dalam melakukan pemantauan dan pengawasan atas pembangunannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Untuk mewujudkannya, Sayed Jafar-Burhanudin yang diusung Partai Golkar, PPP dan PKS ini bertekad untuk "menghapus" keterisolasian dengan memfokuskan pembangunan pada pembukaan, dan pembangunan jalan antardesa, antarkecamatan dan terhubungnya antarpulau.
Tidak heran, alokasi infrastruktur dalam APBD mendapatkan porsi besar, melalui Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait, khususnya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air sebagai leading sektor penanganan jalan di "Bumi Saijaan".
Besarnya komitmen Sayed Jafar terhadap peningkatan infrastruktur, bukan hanya dibuktikan melalui anggaran besar, namuyn ia juga dengan gencarnya turun langsung ke lapangan, baik dalam hari kerja maupun hari libur.
Hal itu dilakukan dalam rangka mengawal, memantau, serta mengawasi secara langsung proses pembukaan, pengerjaan jalan dan sekaligus dimanfaatkan untuk berdialog dengan masyarakat dalam menyerap aspirasi juga usulan.
Masih besarnya jalan rusak di "Bumi Saijaan", Sayed Jafar bertekad dapat menuntaskannya dalam masa kepemimpinanya.
Melalui APBD 2019, Sayed Jafar menyiapkan anggaran ratusan miliar rupiah untuk menghapus keterisolasian, melalui program pembukaaan dan peningkatan jalan.
Dari APBD Kotabaru 2019 sekitar Rp1,966 triliun, Kotabaru mengalokasikan anggaran sekitar 40 persen lebih untuk infrastruktur jalan dan jembatan.
Hal nyata yang kini dirasakan oleh masyarakat Kotabaru, terhubungnya koneksitas dengan kapal ferry yang melayani penyeberangan antara Pulau Laut-Pulau Sebuku dan Pulau Laut-Tanjung Batu (Pulau Kalimantan).
"Alhamdulillah, sekarang kalau mau ke Kotabaru kami bisa membawa kendaraan roda dua atau roda empat cukup naik kapal ferry, jadi lebih efektif dan efisien," kata Abdullah, warga Pudi Kecamatan Kelumpang Tengah.
Kalau dulu harus memutar lewat Cantung (Kelumpang Hulu) baru lewat kapal ferry penyeberangan di Tarjun (kelumpang Hilir), tapi sekrang sudah lebih dekat lagi dengan kapal ferry Kotabaru-Tanjung Batu.
Selain pelabuhan dan pembukaan rute baru penyeberangan kapal ferry, pemerintahan Sayed Jafar juga terus berkomitmen membangun jalan hingga pelosok desa. Bahkan tak jarang, bupati dan jajaranya turun langsung ke lapangan dalam melakukan pemantauan dan pengawasan atas pembangunannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019