Balikpapan, (ANTARA) - Pemerintah Kota Balikpapan memastikan dalam waktu dekat klub sepak bola Balikpapan, yang saat ini bermain di Liga 2, Persiba, segera mendapatkan investor baru menyusul mundurnya pengusaha Rahmad Mas’ud sebagai investor dan presiden klub.
“Sedang serius dijajaki dan dalam waktu dekat akan kembali ada negoisasi,” kata Wali Kota Rizal Effendi, Kamis.
Pihak yang berminat berinvestasi dengan Persiba ini, disebutkan Wali Kota Rizal, berasal dari luar Balikpapan, dan masih dalam perjalanan umrah. Segera setelah yang bersangkutan kembali ke Tanah Air, pembicaraan akan segera dilanjutkan.
Dari pemerintah kota diwakili oleh tim yang diketuai Sekretaris Kota Sayyid MN Fadly, tim yang sebelumnya disebut panitia seleksi di November 2018 lampau.
Wali Kota belum bersedia membeberkan identitas sang investor. Menurut Rizal yang di masa lalu pernah menjadi jurnalis olahraga itu, investor tersebut sudah sangat berpengalaman dalam dunia sepakbola nasional.
“Pernah membantu beberapa tim besar di Indonesia. Semoga ini menjadi jalan keluar terbaik agar Persiba Balikpapan masih bisa eksis minimal bertahan di Liga 2. Syukur kalau bisa langsung promosi ke liga utama,” katanya.
Klub profesional Persiba Balikpapan menjadi urusan pemerintah kota sebab dalam sejarahnya klub ini adalah klub perserikatan, yang di masa lalu memang dimiliki dan diurusi oleh pemerintah kota. Persiba pun sempat menerima dana hibah dari APBD Balikpapan hingga puluhan miliar.
Baru setelah sejumlah aturan dari PSSI berubah, yang menyesuaikan dengan perkembangan manajemen sepakbola modern, termasuk juga aturan dari Kementerian Dalam Negeri, pemerintah kota menyerahkan kepengurusan klub kepada manajemen khusus yang kemudian mendirikan perusahaan khusus untuk itu. Persiba di bawah perusahaan bernama PT Balikpapan Beriman.
Pada Desember 2018 Persiba mendapatkan investor baru, dan konsekuensinya juga manajemen baru. Pengusaha sukses Balikpapan yang juga wakil wali kota Rahmad Mas’ud menjadi investor dengan dana awal Rp15 miliar untuk persiapan Persiba mengarungi Liga 2.
Sepanjang Desember dan Januari, manajemen baru pun merekrut pelatih dan pemain, walaupun belum punya lapangan tempat latihan karena Stadion Batakan masih dalam pemeliharaan.
Namun demikian, antara manajemen baru dan manajemen lama rupanya ada sejumlah hal yang belum tuntas. Ujungnya, manajemen baru pun mundur.
“Saya fokus mengurus kota saja,” kata Rahmad Mas’ud.
Akibatnya, karena segalanya belum jelas, para pemain yang sudah berkumpul dan berlatih dalam 2 bulan ini namun belum dikontrak, memutuskan nasibnya sendiri. Kiper Fajar Setya, misalnya, menerima tawaran Persik Kediri, klub Liga 2 lainnya.
“Permasalahan Persiba ini memang sangat sulit jalan keluarnya. Mundurnya managemen lama disusul managemen baru dalam waktu yang tiba tiba membuat pemerintah kota tidak punya banyak pilihan. Apalagi waktu kompetisi sudah sangat mepet,” kata Wali Kota.
Karena itu, kedatangan investor baru ini benar-benar sangat diharapkan.