Tanjung (ANTARA) - Potensi alam yang mempesona serta ragam budaya Dayak Deah yang dimiliki Desa Liyu Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan jadi modal untuk pengembangan desa menjadi kawasan wisata lokal.
Dengan panorama goa, air terjun dan sungai sebagai wahana rafting memotivasi warganya ingin menjadikan Desa Liyu menjadi kawasan wisata.
Keinginan warga Desa Liyu pun mendapat dukungan Yayasan Adaro Bangun Negeri dan sejak 2012 sudah masuk program pembinaan bidang sosial dan budaya atau Nyalakan Budaya.
"Program pengembangan Desa Liyu sebagai kawasan wisata terus kita lanjutkan salah satunya berupa kegiatan pendampingan dan pemberdayaan kelompok masyarakat," jelas Operation Section Head YABN Deri Anggraeni.
Upaya pemberdayaan kelompok dan masyarakat desa serta peningkatan kapasitas aparat dan kelompok di Desa Liyu telah dibahas dalam berupa Focus Group Discussion (FGD).
Selain itu, YABN juga memberikan pendampingan kelompok sasirangan pewarna alami Desa Liyu, pemberdayaan penataan desa yang menjadikan desa asri.
Melalui pendampingan tersebut, diharapkan kualitas hasil kerajinan masyarakat bisa lebih baik, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, karena bahan-bahan yang dimanfaatkan untuk pewernaan saserangan merupakan bahan alam.
Dengan kualitas yang baik, maka pemasaran kerajinan khas desa tersebut, juga akan lebih mudah.
Menurut staf program Nyalakan Budaya YABN Bambang Sudaryanto warga secara swadaya telah mempercantik desa dengan menanam anggrek dan membuat pagar bambu dengan cat warna - warni.
"Kita juga memfasilitasi pertemuan dengan stakeholder terkait sanitasi total Bbrbasis masyarakat," jelas Bambang.
Bambang menambahkan selain potensi wisata alam dan budaya warga Desa Liyu juga menggeluti seni ukir dan anyaman yang bisa menunjang desa paling ujung di Kecamatan Halong ini menjadi desa wisata.