Paringin (ANTARA) - Sejak matahari mulai terbit Disitulah kami mulai mempelajari alam
Dari tanah untuk tanam
Dari tanam untuk tumbuh
Dari tumbuh untuk subur
Dan dari subur untuk makmur
Ungkapan di atas mengawali cerita budaya warga Dayak Deah Desa Liyu Kecamatan Halong Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan.
Di tanah leluhur Dayak Deah ritual Mesiwah Pare Gumboh (MPG) wajib dilakukan tiap musim panen sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Sang Pencipta.
"Dari tradisi inilah menyuburkan budaya gotong royong di masyarakat ," ungkap Kepala Desa Liyu Sukri.
Sesuai filosofi masyarakat dayak ringan sama dijinjing berat sama dipikul menjadi satu kebanggaan bagi warga Desa Liyu.
Semangat gotong royong masyarakat Desa Liyu makin besar dan segala aktifitas desa seperti panen padi dilaksanakan secara bersama - sama.
"Sekarang pekerjaan bisa lebih cepat dan ringan karena dilaksanakan secara bergotong royong," ungkap Sukri, Kepala Desa Liyu.
Dulu warga lebih suka bekerja sendiri - sendiri akhirnya saat musim panen pun baru rampung berbulan - bulan.
Kini lahan pertanian seluas dua hektare bisa selesai dipanen selama tiga hari setelah dikerjakan bersama – sama ungkap Sukri.
Budaya gotong royong tersebut kian melekat pada masyarakat Desa Liyu, hal itu juga terbukti dari upaya masyarakat desa untuk bahu membahu dan bekerjasama membangun Desa Liyu menuju perubahan.
Panorama alam dan sejuknya air sungai Desa Liyu juga mampu mereka kembangkan sehingga layak menjadi pilihan destinasi wisata yang menarik.
Kekompakan masyarakat Desa Liyu dan semangat yang tidak pernah padam serta support dari Pemerintah Daerah dan juga pihak swasta, salah satunya pihak Adaro, mampu mengantarkan Desa Liyu dikenal bukan hanya di Kalsel, tetapi juga Nasional.
Meski sempat pesimis namun dengan rasa sungguh - sungguh dan kerjasama yang solid, warga Desa Liyu pun mampu menggelar ritual MPG untuk bisa dinikmati dan disaksikan oleh masyarakat luar pada pergelaran MPG tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021 ini memasuki Pergelaran MPG ketiga yang digelar pada 20-22 Agustus 2021, kegiatan akan dilakukan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh masyarakat di desa sekitar yang merupakan masyarakat Adat Dayak Deah Liyu.
"Dengan keyakinan dan kerjasama akhirnya tradisi Mesiwah Pare Gumboh serta keelokan alam Desa Liyu memang layak untuk dibanggakan ", jelas Megi Ketua Pokdarwis Rano Liyo, Megi Raya Soeseno.
Mesiwah Pare Gumboh suburkan budaya gotong royong warga Desa Liyu
Sabtu, 21 Agustus 2021 16:03 WIB
Sekarang pekerjaan bisa lebih cepat dan ringan karena dilaksanakan secara bergotong royong