Banjarmasin (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Banjarmasin H Zainal A Husni mengungkapkan, jembatan "titian" atau jembatan berkonstruksi kayu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua di daerahnya ini masih banyak yang memprihatinkan kondisinya.
Menurut dia saat di gedung dewan kota, Rabu, kondisi pemukiman padat di kota ini yang banyak berada di pinggiran sungai membuat banyak jembatan titian sebagai akses antar ke pemukiman.
"Kalau dilihat masih banyak bangunan jembatan titian itu yang sudah berumur lama, bahkan kondisinya memperihatinkan," tuturnya.
Sebagaimana di daerah pemilihannya, kata politisi PKB ini, yakni, di Banjarmasin Timur atau khususnya di daerah Sungai Lulut, ada sebagian jembatan titian yang harus segera diperbaiki.
"Misalnya di Sungai Lulut untuk wilayah RT 07, ada jembatan titian yang kondisinya sudah sangat memperihatinkan," ungkap Zainal.
"Karena jembatan itu menghubungkan beberapa RT, jadi sangat vital fungsinya, karena pemerintah kota lambat memperbaikinya, sehingga saya bangunkan dengan biaya pribadi," ujarnya.
Dengan bangunan jembatan permanen atau berkunstruksi beton, lanjut Zainal, maka kini jembatan itu sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.
Memang, tutur dia, kondisi pemukiman padat penduduk di ibu kota provinsi ini dengan akses jalan yang sempit, membuat banyak yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Memang kita pikirkan lagi ini delema, sebab mereka sudah tinggal turun temurun di daerah itu, sehingga untuk penataannya sangat sulit," ujarnya.
Zainal menyatakan, pihak pemerintah kota dalam hal ini tingkat kelurahan dan kecamatan harus sering ke lapangan untuk mengawasi kondisi pembangunan di daerah pinggiran sungai.
"Memang kedepannya harus ada solusi baik untuk peningkatan pembangunan di daerah pinggiran sungai ini, sebab kalau dibiarkan demikian, pemandangan kekumuhan kota ini sulit dihilangkan," pungkasnya.
Jembatan "titian" Banjarmasin banyak memprihatinkan
Rabu, 20 Maret 2019 15:38 WIB