Puluhan hektare tanaman Pisang Menurun atau Kepok di Kelumpang Selatan, Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa bulan terakhir rusak dan mati akibat terserang penyakit Layu Fusarium.
Petani di Sei Kupang Jaya, Kelumpang Selatan, Narso, Jumat, mengungkapkan, sudah beberapa bulan ini tanaman pisang, khususnya Pisang Kepok tidak dapat tumbuh lagi, karena yang sudah besar layu dan akhirnya mati.
"Bahkan saat ini sudah hampir tidak ada lagi tanaman Pisang Kepok di Sei Kupang Jaya," katanya.
Dia menjelaskan, tanda-tanda pisang yang terserang virus Layu Fusarium itu daunnya menguning, dan akhirnya semua daunnya kering sedangkan isi buahnya menjadi hitam.
Meskipun dari luar buah pisang itu terlihat berwarna hijau dan utuh, namun setelah dipecah buah pisang itu dalamnya hitam dan sedikit berbau kurang sedap.
Menurut Narso, penyakit Layu Fusarium itu dapat menyebar ke pisang yang masih sehat melalui parang yang telah digunakan untuk menebang batang pisang yang terinfeksi penyakit.
Oleh karena itu, kini warga sangat berhati-hati untuk menggunakan peralatan agar pisang yang masih sehat tidak tertular Layu Fusarium.
Karena dampaknya saat ini, masyarakat kesulitan mendapatkan buah pisang, dan harganya cukup mahal.
Sementara itu, Layu Fusarium yang kini telah merebak ke sejumlah kecamatan di wilayah Kelumpang Itu sebelumnya telah mewabah di daerah beberapa kecamatan di Kotabaru bagian Utara.
Lebih 1.000 hektare tanaman pisang kepok di Kecamatan Pamukan Utara, Pamukan Barat, Sungai Durian, dan beberapa kecamatan yang lainnya.
Sebelumnya, H Gusti Syafrin Masrin, saat menjabat Kepala Dinas Pertanian Kotabaru, mengungkapkan, penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum itu telah menyebar ke areal seluas 2.025 ha di Kotabaru.
"Di Kecamatan Pamukan Barat dan Sampanahan sekitar 1.525 ha, dan Sungai Durian sekitar 500 ha," kata Safrin menjelaskan.
Untuk mencegah agar jamur Fusarium oxysporum yang mengakibatkan buah membusuk di dalam itu, para petani diimbau untuk membongkar dan membakar pohon-pohon pisang yang terserang penyakit tersebut.
Berdasarkan penelitian, penyakit tersebut, mulanya menyerang bagian daun luar kemudian daun bagian dalam, selanjutnya daun menjadi layu dan putus.
Jamur tersebut kemudian menjalar ke bagian pelepah daun membelah membujur, lalu keluar pembuluh getah berwarna hitam.
Ia juga meminta warga, jika menemukan ciri-ciri pucuk daun pisang menguning, itu tandanya pisang tersebut terserang layu fusarium, dan hendaknya batang pisang tersebut dibongkar dan dibakar.
Agar mata rantai penularannya terputus, karena sampai saat ini belum ada jenis insektisida/fungisida yang dapat membunuh bakteri layu fusarium.
Kepala Dinas Pertanian Kotabaru H Zuhairil Anwar saat ini belum berhasil dikonfirmasi karena tugas keluar daerah.(Imm/A)