Pameran manik-manik se-Borneo yang diselenggarakan museum Lambung Mangkurat Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan menjadi salah satu ajang mengangkat budaya Kalimantan hingga tingkat Internasional.
Pejabat Fungsional Pamong Budaya Ahli Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru Rusniadi di Banjarbaru, Rabu mengatakan, pameran tersebut diselenggarakan selama satu pekan mulai 8 September hingga 15 September 2012.
Pameran yang juga menampilkan berbagai budaya Kalimantan tersebut diikuti oleh Museum Kalimantan Barat, Museum Kalimantan Timur, Museum Kalimantan Tengah juga Museum Kalimantan Selatan.
"Yang membanggakan pameran ini juga diikuti negara lain yaitu Museum Sabah, Museum Serawak dan Museum Brunei Darussalam, sehingga pamerannya disebut sebagai pameran manik-manik se-Borneo.
Pameran manik-manik tersebut, kata Rusniadi, diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk menyamakan visi antara museum Borneo juga untuk mengangkat citra budaya Kalimantan ke ajang Internasional.
Selain itu, kata dia, juga sebagai upaya mengenalkan budaya Borneo kepada generasi muda, sehingga kelestariannya tidak tergerus oleh budaya barat yang kini mulai menggempur Indonesia.
Perhiasan manik-manik, kata dia, diangkat menjadi salah satu tema karena kerajinan tangan tersebut menjadi salah satu simbol perekat bagi budaya Kalimantan, karena hampir seluruh simbol daerah Kalimantan baik Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, selalu memanfaatkan manik-manik sebagai perhiasan.
Manik-manik tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai pemanis baju adat, sebagai perhiasan wanita suku dayak, sebagai hiasan dinding, hiasan gerabah bahkan perkembangannya kini manik-manik juga dimanfaatkan untuk tas, dompet dan sarung telepon genggam maupun tempat pensil atau pulpen.
Manik adalah sejenis benda yang relatif sangat kecil yang berlubang di tengahnya sebagai tempat untuk dimasuki sejenis benang atau tali dan selanjutnya dirangkai sebagai untaian.
Keindahan manik ini tergantung pada bahan yang dipakai, bentuknya zat warna yang ditambahkan keterampilan dan teknik pembuatannya.
Menurut Rusniadi fungsi manik dalam masyarakat selain sebagai perhiasan juga sebagai sarana upacara keagamaan.
Sebagai benda kuno, tambah dia, manik juga sangat penting bagi penelitian arkeologi dan sejarah peradaban manusia.
 Berdasarkan bahannya maka ada manik kaca, batu, kerang, tulang, biji-bijian, kayu, merjan, mutiara, damar, lempung dan logam. Bahan manik ini ikut menentukan keindahannya dan harganya jika dipasarkan. Manik dari lempung tentu tidak dapat mengalahkan manik dari batu atau kaca./B.D.
(T.U004/B/N005/N005) 12-09-2012 15:33:22