Barabai, (Antaranews Kalsel) - Sesuai dengan surat bernomor 593/PP.06-Pu/05/KPU/VI/2018 tertanggal 12 Juni 2018 dan ditandatangani oleh ketua KPU RI Arief Budiman, Murjani Tarsa secara resmi menjadi salah satu komisioner KPU Hulu Sungai Tengah dan mengemban amanah untuk periode 2018 sampai 2023.
Lahir dari keluarga sederhana di Desa Taras Padang, Kecamatan Labuan Amas Selatan, HST pada 2 Januari 1983, oleh orangtuanya diberi nama lengkap Murjani Tarsa yang terinspirasi oleh Gubernur Kalimantan yang memberikan nama Banjarbaru sebagai daerah satelit Banjarmasin, sedangkan Tarsa adalah nama Sang Ayah yang masih dekat keturunan banjar.
Besar di lingkungan sederhana dengan ibu keturunan Suku Jawa, menjadikannya akrab dengan perpaduan budaya yang saling menghormati. Masa kecil dan masa sekolah bukan masa yang mudah untuknya.
Himpitan ekonomi keluarga tidak menjadikannya menyerah dan berhenti sekolah. Belajar bekerja sebagai tukang parkir, angon sapi dan juga bekerja sebagai tukang cuci mobil untuk menambah uang saku dan membantu orangtuanya membayar uang sekolah.
Hidup yang keras mengajarkannya mengenal semua level masyarakat dan memahami kerasnya hidup masyarakat ekonomi lemah.
Mengenyam pendidikan SD sampai SMA di Barabai, S1 di Banjarmasin dan selesai di Barabai, S2 di Jakarta dan saat ini sedang menyelesaikan S3 di Universitas Ternama di jawa Timur dalam kondisi apapun, baginya pendidikan adalah kunci kesuksesan bagi semua orang dan harus diperjuangkan dengan cara yang baik.
Pengalaman bekerja sudah cukup banyak, seperti mengajar di tingkat MAN, SMK, kejar paket A, B ,C dan beberapa perguruan tinggi di Kalimantan selatan dan Tengah.
Selain itu, Dia pernah juga mengajar masyarakat pedalaman melalui program Indonesia Mengajar dan mengikuti kegiatan pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP).
Jalan-jalan melihat kondisi masyarakat dan pembangunan daerah lain menjadi salah satu hobinya. Vietnam, Singapura,Malaysia,Thailand dan beberapa Negara di Eropa merupakan negara yang telah dikunjungi untuk belajar dan juga melaksanakan seminar.
Hobi yang lain adalah olahraga dan nonton acara olahraga. Aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan dan dedikasi yang tulus tahun 2009 membuatnya terpilih sebagai pemuda pelopor bidang pendidikan di tinggkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Berpengalaman sebagai Pemantau Pemilu melalui Komete Independen Pemantau Pemilu, KPPS, PPS anggota PPK Kecamatan Labuan Amas Selatan dan Panwaslu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, menjadikannya lebih dalam mendalami proses demokrasi yang tengah dilakoni oleh Bangsa ini.
Baginya Demokrasi adalah proses, tujuannya adalah untuk keberlangsungan kepemimpinan melalui mekanisme memilih wakil rakyat, DPD dan Presiden dan wakil Peresiden.
Saat memasuki dunia kerja, pendidikan masih menjadi fokus kegiatannya. Saat ini, dia mendapat amanah untuk menjadi salah satu komisioner KPU Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk 5 tahun ke depan.
Berbekal pengalaman yang cukup panjang sebagai penyelenggara pemilu,pemberdayaan, pendidikan dan politik, tekad namtan aktivis HMi itu adalah menyukseskan proses demokrasi yang berintegritas dan mengedukasi.
Menurutnya masyarakat harus paham bagaimana demokrasi itu bisa menjadikan semua pihak lebih cerdas dan bijak dalam menyikapi segala perbedaan dan bersikap fair pada setiap prosesnya. Majulah Indonesia, Demokrasi Bukan Tujuan Tetapi Proses Memperbaiki Masa Depan Bangsa dan Negara.
Kisah Komisioner KPU HST yang masa kecilnya pernah menjadi tukang cuci mobil
Rabu, 24 Oktober 2018 12:54 WIB
Menurutnya masyarakat harus paham bagaimana demokrasi itu bisa menjadikan semua pihak lebih cerdas dan bijak