Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan siap mengeruk tanah untuk mendapatkan bahan baku air minum jika air Sungai Tabalong dan Balangan kering akibat kemarau panjang.
Kepala bagian Teknis PDAM Kabupaten HSU Fikri Anshari di Amuntai, Kamis mengatakan, satu unit Truk pengeruk tanah cukup untuk mendapatkan sumber bahan baku untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat jika memang bahan baku air sungai sudah tidak memungkinkan lagi jadi sumber air PDAM.
"Sejak tahun 80-an memang belum pernah air Sungai Balangan dan Tabalong kering, namun sebagai antisipasi PDAM Amuntai siap melakukan pengerukan tanah untuk mendapatkan sumber bahan baku air minum baru," ujar Fikri.
Fikri mengatakan, ancaman kemarau panjang sempat membuat PDAM di beberapa daerah di Kalsel.seperti Kotabaru melakukan pengerukan tanah, namun Kabupaten HSU diuntungkan dengan kondisi dataran rendah dengan dialiri dua anak sungai.
"Meski pun beberapa tahun lalu pernah dilanda Musim Kemarau hingga tujuh bulan namun anak sungai di Wilayah HSU tidak pernah kering," terangnya.
Pada musim kemarau tahun ini PDAM masih mampu berproduksi rata-rata 15.000 kubik per hari dan menjangkau semua pelanggannya, sehingga tak ada laporan pelanggan yang mengeluhkan kemacetan air ledengnya.
Fikri yang didampingi Kasi Produksi Sugino juga menjelaskan, kemampuan produksi air minum PDAM Amuntai dibantu empat Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Desa Jarang Kuantan, Muara Baruh, Telaga Silaba dan Tangkawang.
Selain itu untuk suplai air minum di kecamatan juga dilakukan melalui delapan IKK yang juga tidak terkendala pasokan bahan baku air sungai selama Musim Kemarau.
"Penetapan lokasi untuk Instalasi Pengolahan ini sudah dipersiapkan secara cermat oleh pihak konsultan diawal pembangunannya sehingga dipastikan ketersediaan bahan baku air tidak terganggu meski di Musim Kemarau panjang," tandasnya.
Fikri juga menerangkan, kondisi kemarau juga tak mengganggu kualitas air minum yang dihasilkan PDAM karena pihak Laboraturium yang dimiliki PDAM sudah melakukan sterilisasi bahan baku air sesuai standar kesehatan yang berlaku.
Masyarakat dihimbau untuk tidak perlu khawatir mengkonsumsi air minum dari PDAM Amuntai karena air yang dihasilkan sudah terbebas dari bakteri, kotoran atau kuman meski tidak 100 persen karena dalam proses perjalanan air melalui saluran pipa bisa saja terjadi kontaminasi akibat kebocoran.
"Jadi kalau mau tetap aman dikonsumsi tetap harus dimasak terlebih dahulu," pungkasnya.