Perusahaan maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines berencana membuka penerbangan di Bandara Gusti Syamsir Alam, Stagen, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kotabaru, H. Paiman SE kepada ANTARA di Kotabaru, Selasa mengatakan, ada beberapa persyaratan yang diminta perusahaan sebelum mengoperasikan pesawat ATR 72 di Bandara Stagen.
"Diantaranya perusahaan meminta dana deposito sekitar Rp2,5 miliar kepada pemerintah daerah," terangnya.
Pemerintah akan mendapatkan deviden (keuntungan) dari hasil deposito tersebut jika selama Merpati beroperasi perusahaan mendapatkan keuntungan.
Namun sebaliknya, apabila jumlah penumpang tidak dapat memenuhi biaya operasional maka untuk menutupi biaya tersebut perusahaan menggunakan dana deposito dari pemerintah daerah.
Kerja sama semacam itu, kata Kabid Perhubungan Udara, tidak dapat dilaksanakan pemerintah daerah, terkecuali badan usaha milik daerah (BUMD).
"Kalau mungkin dalam bentuk pemberian subsidi langsung kepada perusahaan namun pemerintah tidak dibenarkan menerima deviden atau imbalan apapun dari perusahaan," ujarnya.
Pemberian subsidi itu akan menimbulkan kecemburuan terhadap perusahaan lain karena di Bandara Stagen juga terdapat perusahaan maskapai lain yakni Trigana Airlines.
"Dikhawatirkan jika pemerintah memberikan subsidi maka ada salah satu perusahaan dikhawatirkan tidak beroperasi," terangnya.
Selain dana deposito, pihak Merpati Nusantara Airlines juga menawarkan kepada pemerintah untuk menetapkan rute penerbangan yang dikehendaki dan menetapkan besarnya harga tiket.
"Namun semuanya itu belum ditanggapi pemerintah daerah karena hingga kini pihak PT Merpati Nusantara Airlines juga belum mengajukan permohonan dan baru sebatas pertemuan dengan pemerintah daerah," katanya.
Rencana beroperasinya pesawat Merpati Airlines di Bandara Stagen tujuannya adalah untuk menutupi hari kosong yang tidak ada penerbangan di Bandara tersebut.
"Saat ini di Bandara Stagen terdapat tiga hari yang kosong karena pesawat Trigana Airlines yang membuka penerbangan rute Banjarmasin-Kotabaru (PP) dan Balikpapan-Berau (PP) hanya melakukan empat kali penerbangan dalam sepekan yakni Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu," katanya.
Sedangkan untuk hari yang kosong itu yakni Selasa, Kamis dan Minggu penerbangan akan dilayani pesawat Merpati Airlines yang rencananya juga akan mengoperasikan jenis pesawat ATR-72 yang memiliki kapasitas angkutan sekitar 70 seat.
"Kita berharap dalam kondisi tersebut ada persaingan pelayanan dan harga sehingga masyarakat akan memilih mana yang lebih baik," ujarnya.
Dalam rekomendasi diminta kepada perusahaan yang akan mengoperasikan pesawat Merpati Airlines hendaknya melakukan penerbangan dari Kotabaru ke Banjaramsin sekitar pukul 08.00 Wita.
Sedangkan untuk penerbangan dari Banjarmasin ke Kotabaru sekitar pukul 16.00 Wita selebihnya pada siang hari terserah perusahaan akan membuka penerbangan kemana saja.
"Jika perusahaan penerbangan dapat menyetujui permintaan tersebut Insya Allah penumpang akan ramai karena waktu penerbangan tersebut sesuai dengan jadwal rapat dikantor-kantor," katanya.
Permintaan fasilitas diantaranya tempat parkir pesawat, penginapan pilot dan awak pesawat serta jaminan keamanan.
Sementara itu, Branch manager PT Merpati Nusantara Airlines GSA Banjarmasin, Asep Dinar Saefudin hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait rencana pembukaan penerbangan di Kotabaru.