Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Pendapatan peternak sapi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengalami penurunan hingga 60 persen, karena sepinya pembeli hewan sapi untuk kurban.
Salah satu peternak sapi di Kecamatan Karang Bintang, Irwandi di Batulicin, Rabu mengatakan sebelum Idul Adha tahun lalu dia menjual 13 ekor sapi dengan harga rata-rata Rp15 juta per ekor, namun kali ini hanya 10 ekor sapi yang terjual.
"Tahun ini pendapatan peternak sapi rata-rata mengalami penurunan karena minat pembeli mulai menurun," kata Irwandi.
Menurut dia, saat ini masyarakat yang hendak berkurban lebih memilih memelihara sapi sendiri dibandingkan membeli kepada peternak sapi, kemungkinan hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga sapi di tingkat pedagang.
Selain harganya terjaga, kualitas daging sapi juga kualitasnya lebih terjamin, karena hasil perawatan sendiri.
Ada pula warga yang lebih memilih untuk bekerja sama dengan peternak langsung dengan pola bagi hasil, misalkan, warga membeli bibit sapi untuk dipelihara atau digemukkan oleh orang lain, pada saat Hari Raya Idul Adha sapi tersebut dinilai dan hasilnya dibagi dua.
"Saya rasa tidak hanya peternak di Karang Bintang, pendapatan turun juga dialami peternak dari luar daerah Tanah Bumbu," ujarnya.
Hal yang sama juga dialami Ali, peternak sapi asal Manunggal. Tahun lalu ia berhasil menjual sapi kurban hingga 15 ekor, namun kali ini baru delapan ekor sapi yang terjual.
"Mungkin banyak masyarakat yang membeli sapi di daerah lain," kata Ali.
Ali, Irwandi dan peternak lainnya berharap pemerintah daerah agar membantu peternak agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.