Paringin, (Antaranews Kalsel) - Intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, berdampak terhadap tanah di sekitar bantaran sungai jadi amblas, dan mengakibatkan satu buah rumah warga di Desa Kusambi Hilir RT 5, Kecamatan Lampihong, rusak hingga 80 persen.
Informasi dari Kepala BPBD Balangan, Alive Yoesfah Love, Sabtu (7/7) ketika dikonfirmasi melalui selulernya membenarkan kejadian tersebut, adanya satu buah rumah warga yang terdampak longsor akibat intensitas hujan yang tinggi.
"Satu buah rumah hancur, akibat longsor," ucapnya singkat, saat memberikan keterangan melalui seluler, di sela kesibukannya.
Dari pantauan kalsel.antaranews.com di lapangan, terdapat banyak amblasan tanah di sekitar bantaran sungai di Desa Kusambi Hilir, Kusambi Hulu hingga Desa Kupang.
Rumah korban berada pada amblasan tanah, sehingga ambruk pada bagian teras, ruang tamu dan kamar tidur, kemudian bagian dapur tetap utuh, namun harus ikut amblas sekitar satu meter lebih. Selanjutnya bagian yang rusak parah dirobohkan warga, agar bagian dapur yang ikut amblas dapat dimanfaatkan pemilik rumah untuk tinggal sementara.
Disampaikan Rusli (53) dan isterinya Hapsah (45), amblasan tanah mulanya terjadi sekitar awal Juni 2018, dan hanya sedalam sekitar 15 Cm, sehingga rumahnya hanya rusak sedikit.
"Selasa (3/7) terjadi hujan deras, dan ketika suara rumah mau ambruk, kami sempat menyelamatkan diri keluar rumah, lalu rumah mulai rusak parah," jelasnya.
Bagian dapur tetap utuh jelasnya, sehingga atas usulan warga, agar bagian rumah tidak membahayakan, atau roboh ke bagian dapur yang ingin digunakan, keputusannya warga bergotong royong merobohkan bagian rumah yang hampir ambruk tersebut, tuturnya.
Hingga kini, Rusli dan Hapsah, bersama anak-anaknya, yakni Halwatu Sani (17), Norjaina (1) dan Siti Norwahdah (7), tetap memanfaatkan bagian dapur tersebut untuk ditinggali sementara waktu.
"Kalau hujan deras, kami mengungsi ke teras tetangga, karena trauma dan takut, tanahnya akan longsor," pungkasnya.