Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Mantan Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Nasib Alamsyah mengajak masyarakat di provinsinya yang kini mencapai empat juta jiwa lebih agar tetap bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan.
Ajakan mantan Komandan Korem Bone Sulawesi Selatan itu, menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Jumat dalam memaknai peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 1945 atau 73 tahun lalu.
Oleh karena itu, menurut Kolonel Infantri purnawirawan tersebut, dalam memaknai Hari Lahir Pancasila bukan cuma sekadar menggelar peringatan secara seremonial, tetapi juga dengan sikap atau perilaku yang tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Dalam menjaga persatuan dan kesatuan tersebut, lanjut lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) Tahun 1973 itu, hendaklah lebih mengedepankan musyawarah mufakat manakala ada persoalan, jangan memaksakan kemauan sendiri.
"Apalagi masyarakat kita sangat majemuk atau beragam, baik suku bangsa maupun budaya dan agama/kepercayaan, sehingga masing-masing pihak perlu saling menghormati atau tenggang rasa," tuturnya lewat telepon selular (hp).
Mengenai eksistensi Pancasila yang menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia, menurut dia, belakangan ini tampaknya ada pihak-pihak yang mau melemahkan nilai-nilai luhur tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sebagai contoh dalam unjuk rasa yang terkadang kurang sopan atau tidak menggambarkan seorang bangsa yang berbudaya, hal itu termasuk melemahkan nilai-nilai luhur Pancasila, lanjutnya.
Karenanya, menurut dia, perlu sosialisasi yang lebih intens dan berkelanjutan tentang nilai-nilai luhur Pancasila agar generasi mendatang tidak kehilangan arah/pegangan yaitu bangsa yang berbudaya, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
"Mungkin ada baiknya Pendidikan Moral Pancasila bagi generasi bangsa Indonesia sejak dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi," demikian Nasib Alamsyah.
Hari Lahir Pancasila diambil dari saat sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, 1 Juni 1945 yang ketika itu Ir Soekarno (Presiden pertama RI) dalam pidatonya membeberkan arti penting Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia.