Jakarta (ANTARA News) - Mengkonsumsi lemak ikan empat kali seminggu dapat membantu meningkatkan jumlah kolesterol baik dan mencegah risiko penyakit jantung, menurut sebuah studi dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research.
Lemak ikan meningkatkan ukuran dan komposisi lipid partikel high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, pada orang yang mengalami gangguan metabolisme glukosa.
Selain itu, 30 ml minyak camelina dengan kandungan asam alfa-linolenat, yang merupakan asam lemak omega-3 juga bisa mengurangi jumlah partikel Intermediate-density lipoprotein (IDL) berbahaya.
Lipoprotein IDL adalah prekursor dari LDL (low-density lipoprotein), yang juga dikenal sebagai kolesterol jahat.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 rantai panjang yang ditemukan pada ikan memiliki efek menguntungkan pada ukuran dan komposisi lipoprotein. Zat ini dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kata peneliti dari University of Eastern Finland.
Untuk studi ini, tim peneliti melibatkan hampir 100 pria dan wanita Finlandia berusia 40 hingga 72 tahun yang menderita gangguan metabolisme glukosa.
Partisipan secara acak dibagi menjadi empat kelompok untuk intervensi 12 minggu, yakni: kelompok yang diberi minyak camelina, kelompok yang diberi ikan berlemak, kelompok yang tak diberi lemak ikan dan kelompok kontrol.
Hasilnya, mereka yang diberi minyak camelina, lemk ikan HDL nya berpotensi lebih tinggi dan tingkat kolesterol IDL nya lebih rendah ketimbang partisipan yang tak mendapat lemak ikan.
Namun, ini tidak berhubungan dengan perubahan jumlah, ukuran atau komposisi partikel lipoprotein, kata para peneliti. Demikian seperti dilansir Indian Express.
Lemak ikan meningkatkan ukuran dan komposisi lipid partikel high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, pada orang yang mengalami gangguan metabolisme glukosa.
Selain itu, 30 ml minyak camelina dengan kandungan asam alfa-linolenat, yang merupakan asam lemak omega-3 juga bisa mengurangi jumlah partikel Intermediate-density lipoprotein (IDL) berbahaya.
Lipoprotein IDL adalah prekursor dari LDL (low-density lipoprotein), yang juga dikenal sebagai kolesterol jahat.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 rantai panjang yang ditemukan pada ikan memiliki efek menguntungkan pada ukuran dan komposisi lipoprotein. Zat ini dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kata peneliti dari University of Eastern Finland.
Untuk studi ini, tim peneliti melibatkan hampir 100 pria dan wanita Finlandia berusia 40 hingga 72 tahun yang menderita gangguan metabolisme glukosa.
Partisipan secara acak dibagi menjadi empat kelompok untuk intervensi 12 minggu, yakni: kelompok yang diberi minyak camelina, kelompok yang diberi ikan berlemak, kelompok yang tak diberi lemak ikan dan kelompok kontrol.
Hasilnya, mereka yang diberi minyak camelina, lemk ikan HDL nya berpotensi lebih tinggi dan tingkat kolesterol IDL nya lebih rendah ketimbang partisipan yang tak mendapat lemak ikan.
Namun, ini tidak berhubungan dengan perubahan jumlah, ukuran atau komposisi partikel lipoprotein, kata para peneliti. Demikian seperti dilansir Indian Express.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa