Barabai, Beberapa wilayah dan
jalan strategis di Kota Barabai, Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Propinsi Kalimantan Selatan tergenang air antara lain kawasan
Perkantoran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Jalan Bakti, Jalan
Perwira, Muka Kediaman Bupati HST, Jalan H Damanhuri, Jalan Ganesha,
Jalan Pasar Dua dan Empat, Jum'at (4/5/2012) Pukul 17.00 Wita.
Berdasarkan Pantauan Banjir juga mengenangi Kawasan Jalan SMP, Jalan
Bulau, Jalan Kemasan, Jalan Ulama, Kampung Melayu, Padawangan, Terparah
Kampung Kadi dan Jalan Hevea, warga segera menyelamatkan
barang-barangnya mengingat tinggi air yang hampir sepinggang orang
dewasa dan arusnya deras serta berwarna keruh.
Kemacetan terjadi antara lain di jalan menuju Jalan Perintis
Kemerdekaan dan Jembatan Shulaha, karena jalur ini lah yang menjadi
penghubung utama antara Kota Barabai dengan Kecamatan Hantakan dan Batu
Benawa dimana jalurnya tak tergenang banjir, sementara jalur jalan
sesudah jembatan di jalan SMP tergenang air setinggi lutut orang dewasa,
walau ada beberapa warga yang nekad melintas di jalan berair akhirnya
terpaksa mendorong kendaraannya karena mogok.
Akibat Banjir dan curah hujan yang tinggi, menurut data dari Kantor
Kesbanglinmas HST dan Informasi warga, terdata Banjir Bandang di Hinas
Kiri Kecamatan Batang Alai Timur dengan satu korban meninggal, empat
titik longsor, dua jembatan rusak parah, lima desa terisolir dan puluhan
rumah warga rusak, di Kecamatan Batu Benawa terdapat tiga titik
longsor yaitu di Aluan Besar, Aluan Mati dan Pauh.
Di Kecamatan Labuan Amas Selatan tepat di Desa Batang Halang
terdapat tiga jembatan putus padahal banyak jembatan merupakan sarana
penyeberangan vital warga untuk beraktifitas menuju kampung seberang,
membawa barang, dan anak bersekolah.
Begitupun di Kecamatan Hantakan juga terdapat tiga titik longsor yaitu
di Kundan, banjir bandang juga melanda Desa Bulayak, Kecamatan Hantakan
dengan ketinggian mencapai satu meter lebih selama satu jam dan tidak
menimbulkan kerusakan berarti dan tidak ada korban jiwa.
Warga Barabai, Laila menuturkan banjir di kota Barabai tak lain dari
kiriman dari Curah Hujan yang tinggi di kecamatan Hantakan dan Batu
Benawa dan di bawa oleh Sungai Barabai yang membelah kota Barabai, kali
ini banjir tergolong cukup parah karena selain air juga membawa banyak
sampah, kayu-kayu berserakan dan batang-batang pohon sehingga
mengakibatkan kotor lingkungan.
Namun menurutnya banjir di kota Barabai biasanya tidak berlangsung lama,
karena sistem pengairan dan telah dibuatnya kanal yang diperuntukkan
untuk mengalirkan air dari kawasan kota Barabai walaupun sesudah banjir
dirinya bersama keluarga harus segera membersihkan rumah dan halaman
dari beragam sampah dan kotoran yang dibawa oleh banjir.
Meski banyak warga lain yang dibuat galau oleh banjir, hal ini seolah
tak berlaku untuk anak-anak dan para ABG sepertinya menyukai banjir dan
memanfaatkan genangan air baik di jalan atau pun di halaman mereka
untuk bermain dan berenang di bawah pengawasan orang tua
mereka.(Fathurrahman)
HST Dikepung Banjir dan Longsor
Jumat, 4 Mei 2012 21:17 WIB