General Manager PT ASDP Batulicin Yudhi Yanuar melalui Manager Usaha Marsadik di Batulicin, Selasa mengatakan tidak beropaesrinya kapal feri tersebut dikarenakan adanya perbaikan rutin atau "dok" yang dilakukan setiap satu tahun sekali.
"Dalam perbaikan kapal tersebut ada beberapa hal yang harus cepat ditangani, seperti pengecatan ulang pada badan kapal, menganti oli pada mesin kapal serta melakukan pengecekan pada sistem-sistem kapal agar tetap fit saat dioperasikan nanti," katanya.
Dijelaskan Marsadik, dalam pengerjaan kapal sangat memerlukan waktu yang cukup lama, dan diperkirakan mencapai satu bulan. Diperkirakan 3 Maret sudah dioperasikan kembali.
Meski terjadi dok, pihak Badan Usaha Milik Negara bidang transportasi air belum memberikan alternatif angkutan untuk penumpang Batulicin-Makassar atau sebaliknya.
Marsadik menjelaskan, dengan terbatasnya unit kapal yang dikelola ASDP, maka pihak perusahaan akan mempercepat pengerjaan kapal.
Rata-rata penumpang kapal yang di angkut dalam satu kali keberangkatan mencapai 150 orang dan 15 unit kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, namun calon penumpang kapal yang dilayani oleh ASDP dialihkan ke kapal Kirana milik PT Dharma Lautan Utama cabang Batulicin.
Kepala PT Dharma Lautan Utama Cabang Batulicin, Shaleh menambahkan semenjak KM Awu-awu dok, penumpang yang dilayani mengunakan KM Kirana meningkat 100 persen yang biasanya mengangkut 150 orang menjadi 300 orang dalam satu kali keberangkatan.
"Dengan adanya peningkatan jumlah penumpang yang mencapai 100 persen maka kami menambah jumlah frekuensi keberangkatan yang biasanya satu kali menjadi dua kali keberangkatan dalam satu minggu untuk menghindari kelonjakan dan penumpukan jumlah penumpang yang ada di pelabuhan," paparnya.