Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan siap "menjual" potensi pariwisata yang cukup banyak tersebar di berbagai lokasi di kabupaten setempat, khususnya wisata religius.
"Kami siap "menjual" potensi pariwisata sehingga Kabupaten Banjar khususnya Kota Martapura semakin dikenal baik di dalam maupun luar negeri," ujar bupati Banjar,Khairul Saleh di Martapura, Senin.
Ia mengatakan hal itu di sela peringatan wafat Sultan Adam Al Watsiq Billah ke-159 yang dilaksanakan di Komplek Pemakaman Sultan Adam Kelurahan Jawa Kecamatan Martapura Kota.
Menurut dia, wisata religius yang dimiliki Kabupaten Banjar sudah cukup dikenal masyarakat lokal maupun nasional seperti makam Syech Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datuk Kelampayan di Kecamatan Astambul.
Selain itu juga makam KH Zaini Abdul Ghani atau dikenal dengan sebutan Guru Sekumpul yang wafat enam tahun lalu dan makamnya berada di Kelurahan Sekumpul Kecamatan Martapura Kota.
"Wisata religius di Kalsel identik dengan Kota Martapura yang juga dikenal dengan sebutan Kota Serambi Mekkah Kalimantan sehingga ikon itu harus bisa dijual secara nasional maupun internasional," ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya merencanakan membuat tulisan "Martapura" berukuran besar yang ditempatkan di alun-alun Ratu Zalecha Martapura seperti tulisan besar warna merah yang ada di Amsterdam, Belanda.
Letak tulisan di alun-alun yang berada di tepi Jalan Ahmad Yani Km 40 Martapura itu diharapkan menarik minat wisatawan nasional dan internasional untuk singgah di tempat tersebut.
"Jika tamu melihat tulisan itu diharapkan mereka terkesan dan singgah kemudian bisa melanjutkan wisata ke kawasan pertokoan Cahaya Bumi Selamat yang menjual berbagai aksesoris batu permata khas Kalimantan," ujarnya.
Ditambahkan, selain wisata religius dan batu permata, wisatawan juga diarahkan menikmati wisata kuliner berupa kue 41 macam atau dikenal "Wadai 41" yang banyak dijual di Pasar Batuah Martapura dan sekitarnya.
Tak ketinggalan wisata alam yakni Pasar Terapung di Desa Lok Baitan Kecamatan Sungai Tabuk yang juga sudah menjadi ikon pariwisata nasional selain Pasar Terapung di Desa Kuin Kecamatan Banjarmasin Utara./zal/