Banjarbaru (ANTARA) - Kemeriahan Arutmin Borneo Run (ABR) 2025 ditandai dengan gun start atau aba-aba start menggunakan suara tembakan pistol menandai berlarinya 4.050 pelari pada Minggu pagi di kawasan perkantoran Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
"Gun start menjadi pertama di Kalimantan Selatan, sekaligus menandakan kepercayaan dari PB PASI, juga menguatkan status lomba yang rutenya telah tersertifikasi resmi oleh PB PASI sejak awal ini," kata CEO PT Arutmin Indonesia Ido Hutabarat di Banjarbaru, Minggu.
Kemudian semangat inklusi melibatkan insan berkemampuan khusus (IBK) baik sebagai peserta maupun petugas.
Baca juga: Peserta Arutmin Borneo Run 2025 melonjak jadi 4.050, termasuk pelajar Kalsel
Ada tiga peserta disabilitas mengikuti kategori nomor lari 5 kilometer.
"Kehadiran mereka sebagai upaya mendorong dan membuktikan bahwa olahraga adalah ruang yang terbuka untuk semua," ucap Ido.
Kemudian ciri khas kearifan lokal juga ditonjolkan ketika pelari disambut “Pentol Party” sebuah perayaan khas lokal yang melibatkan UMKM pedagang pentol dengan menyediakan 12.000 pentol, camilan tradisional yang menjadi ikon rasa Banjarbaru.
Sajian ini disiapkan dan dikelola sedemikian rupa agar setiap finisher dapat menikmatinya.
Kehadiran pentol ini merupakan bentuk apresiasi terhadap panganan lokal yang diperkenalkan kepada pelari pendatang.
Baca juga: Arutmin Borneo Run 2024 sebagai komitmen wujudkan masyarakat sehat

Ido menegaskan ABR tahun ini sebagai momentum semangat Ultah PT Arutmin Indonesia ke-44 yang ditandai dengan pelaksanaan ke-17.
Sejak pertama kali digagas tahun 2006 (Arutmin 10K), lomba lari ini dilaksanakan sebagai bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM),
khususnya bidang kesehatan yang telah diikuti oleh masyarakat Kalimantan Selatan.
Mengikuti perkembangan dunia lari, sejak tahun 2022 ditambahkan kategori Half Marathon (21,0975 km), dan kategori 5K pada tahun 2023 untuk mengakomodasi animo masyarakat luas.
Peserta marathon tahun ini tercatat meningkat dua kali lipat yaitu 1.200 pelari.
Adapun peserta 10K sebanyak 2.000 pelari dan peserta 5K sebanyak 850 pelari, termasuk 110 pelajar asal Kalimantan Selatan.
