Rantau (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, mewaspadai potensi meningkatnya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seiring perubahan cuaca di musim pancaroba.
Kepala Dinas Kesehatan Tapin Noor Ifansyah mengatakan, kondisi udara saat ini yang panas disertai debu berisiko memicu gangguan pernapasan pada masyarakat.
Baca juga: Tapin andalkan data terintegrasi kendalikan stunting
“Sekarang cuaca tidak menentu, panas dan berdebu. Ini bisa meningkatkan risiko ISPA. Kami akan konsolidasi dengan seluruh jajaran untuk memastikan layanan dan edukasi kesehatan berjalan maksimal,” ujarnya di Rantau, Kabupaten Tapin, Jumat.
Ifansyah mengimbau, agar masyarakat menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup bersih dan sehat serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala batuk, demam, atau sesak napas.
"waspada terhadap gejala batuk, pilek, atau sesak napas, serta segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat agar kasus tidak berkembang menjadi berat," katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas Direktur RSUD Datu Sanggul Rantau dr. Widhi Susanto mengatakan, hingga saat ini belum ada peningkatan signifikan kasus ISPA di rumah sakit Datu Sanggul Rantau sepanjang 2025.
“Untuk data tahun ini masih direkap oleh bagian Catatan Medis Rumah Sakit (CMRS), nanti akan kami informasikan lebih lanjut,” katanya.
Namun, ucap Widhi, dalam tiga bulan terakhir terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien di unit gawat darurat (UGD) dengan berbagai keluhan penyakit.
Baca juga: Tapin targetkan cakupan imunisasi anak capai 100 persen
“Memang ada peningkatan pasien di UGD, tapi kasusnya bervariasi, tidak dominan ISPA,” ujar Widhi.
