“Salah satu kegiatan yang mendukung pengelolaan kawasan yang berkelanjutan adalah kegiatan RHL baik dengan sumber dana APBD Dishut dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) maupun kegiatan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH),” kata Kepala Dishut Kalsel Fathimatuzzahra di Banjarbaru, Senin.
Baca juga: Kalsel siapkan lahan mangrove sambut Menteri LH terkait program PSN
Ia menyebutkan, dalam peninjauan beberapa waktu lalu, tanaman kawasan Industri Batulicin yang sebelumnya dikenal dengan KAPET Batulicin telah menunjukkan perkembangan signifikan.
“Kami meninjau area seluas 80 hektare yang telah kami tanami bibit Jabon dan Sengon yang berasal dari Persemaian Liang Anggang BPDAS Barito. Dalam peninjauan, kami juga menanam Jabon di lahan seluas 25 hektare,” ujar Fathimatuzzahra.
Ia mengungkapkan, melalui kegiatan rehabilitasi DAS sebagai kewajiban PPKH, kawasan ini mendapatkan tambahan tanaman di lahan seluas 120 hektare yang ditanam PPKH PT. Borneo Indobara, dan 80 hektare ditanam PT. Sasangga Banua Banjar, dengan jenis tanaman Eucalyptus, Sengon, Belangeran, dan Pinang.
Fathimatuzzahra berharap program ini tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan dan memperbaiki kondisi ekosistem di kawasan tersebut, namun harus mendukung keberlanjutan ekonomi hijau yang berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Baca juga: Kalsel tanam 1.000 bibit bintaro untuk reboisasi hutan di pusat perkantoran
Dia mengatakan pengelolaan tanaman di kawasan ini melibatkan masyarakat dengan pendekatan pola agroforestry atau tumpang sari. Tanaman masyarakat atau tanaman sela dan tanaman pokok kehutanan yang ditanam dipelihara secara bersamaan sehingga memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat.
Menurut Fathimatuzzahra, keterlibatan masyarakat dalam pola agroforestry ini, dapat menciptakan kolaborasi yang baik dalam menjaga kelestarian hutan dan lahan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan lahan yang optimal dan berkelanjutan.
“Langkah ini menjadi contoh pengelolaan hutan dan lahan terpadu yang tidak hanya fokus pada perbaikan kualitas lingkungan, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat di sekitar kawasan Industri Batulicin,” ujar Fathimatuzzahra.
Baca juga: Dishut Kalsel lakukan pemeliharaan 3.000 Pohon Ulin di Tahura Sultan Adam