"Pemprov Kalsel siaga karhutla dan kami dibantu personel TNI/Polri maupun unsur dinas dan instansi terkait lain siap mengantisipasi karhutla," ujar Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Banjarbaru, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan gubernur usai memimpin apel siaga karhutla yang diikuti 1.350 peserta terdiri dari personel TNI/Polri lingkup Polda Kalsel dan unsur dinas serta intansi terkait lainnya.
Menurut gubernur, apel siaga yang dilaksanakan merupakan suatu bentuk komitmen seluruh pihak mengantisipasi dan mencegah karhutla yang berpotensi muncul karena kondisi kekeringan.
"Seluruh pihak siap bergerak dan kami minta masyarakat juga berperan mencegah karhutla dengan melakukan pemadaman secara cepat sebelum api membesar," ujarnya.
Ditekankan, pihaknya juga meminta peran ulama dan tokoh masyarakat untuk memberikan penyadaran kepada seluruh komponen masyarakat berperan dalam mencegah karhutla.
"Peran ulama dan tokoh masyarakat penting karena mereka dikenal dan dipatuhi masyarakat sehingga seluruh pihak berperan mencegah terjadinya bencana alam itu," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya juga sudah mengeluarkan surat edaran bagi kepala daerah baik bupati maupun wali kota untuk siaga karhutla didaerah sehingga terhindar dari bencana.
"Kami minta bupati dan wali kota ikut siaga bencana melalui BPBD yang selalu siap berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait mengantisipasi potensi karhutla," kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Wahyudin mengatakan, kesiapsiagaan karhutla baik dari sisi personel maupun peralatan yang sudah disiapkan.
"Peserta apel terdiri dari 12 komponen diantaranya petugas BPBD, personel TNI/Polri, anggota tim SAR, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, Relawan Tagana, anggota PMI dan Pramuka," kata dia.
Sedangkan peralatan yang digunakan baik peralatan sederhana seperti kopyak untuk memadamkan titik api hingga peralatan canggih seperti mobil yang mampu menyemprotkan busa.
"Peralatan sudah disiapkan baik yang ringan dan sederhana maupun peralatan canggih seperti mobil pemadam api yang menggunakan semprotan busa sehingga api cepat padam," katanya.*