"Kami berharap PSU berjalan aman dan kondusif sehingga terwujud ketenangan di tengah masyarakat," ujar Rizky di Mapolres Banjarbaru, Kamis.
Baca juga: Personel Polres Banjarbaru bergeser siaga amankan PSU
Rizki, mengapresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja yang siap ditugaskan menjaga keamanan dan kelancaran PSU yang digelar Sabtu atau 19 April 2025.
Di sisi lain, politisi Rizky juga meminta komunikasi maupun koordinasi antara pihak terkait terus ditinggalkan sehingga pelaksanaan PSU berjalan tertib, demokratis dan lancar tanpa hambatan.
"Kami mengapresiasi seluruh jajaran TNI/Polri dan Satpol PP yang telah berupaya mengamankan kelancaran PSU dan kita semua berharap agar pesta demokrasi bagi seluruh warga Banjarbaru lancar," ucapnya.
Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan 845 personel gabungan anggota TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja mengamankan proses Pemungutan Suara Ulang (PSU).
"Sebanyak 845 personel gabungan itu sudah kami geser untuk segera menempati posisinya di TPS yang menjadi penyelenggara pemungutan suara," tutur Pius.
Baca juga: 845 personel gabungan amankan PSU Banjarbaru
Menurut Pius, ratusan personel gabungan ditempatkan pada 403 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Banjarbaru dan mulai aktif menjalankan tugasnya hingga lima hari ke depan.
Pius menyebutkan ratusan personel gabungan itu berasal dari Polres Banjarbaru sebanyak 425 orang, sisanya dari Polda Kalsel, Polres Banjar, Polres Barito Kuala, Polres Tanah Laut, dan Polresta Banjarmasin.
"Pengamanan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan kami untuk menjamin kelancaran dan keamanan PSU sehingga situasi aman, tertib dan kondusif terpelihara baik sebelum maupun sesudah PSU," ucap Pius.
Dikatakan Pius, pengamanan akan difokuskan pada TPS yang dikategorikan rawan mencapai 382 TPS dan sangat rawan sekitar 21 TPS.
"Pengamanan TPS kurang rawan dilakukan dengan pola dua personel dua TPS dibantu empat petugas Linmas dan TPS sangat rawan dengan pola dua personel satu TPS dan empat Linmas," tuturnya.
Disebutkan Pius, beberapa indikator kerawanan TPS antara lain lokasi TPS yang jauh, mobilisasi massa yang tinggi di sekitar TPS serta keberadaan TPS di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan Polres.
Baca juga: Penjabat Wali Kota Banjarbaru minta ASN jaga netralitas jelang PSU