Banjarbaru (ANTARA) - Sebanyak 845 personel gabungan yang terdiri dari anggota TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan jalannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan ratusan personel gabungan dari unsur TNI, Polri dan pemerintah itu.
Baca juga: Penjabat Wali Kota Banjarbaru minta ASN jaga netralitas jelang PSU
"Sebanyak 845 personel gabungan itu sudah kami geser untuk segera menempati posisinya di TPS yang menjadi penyelenggara pemungutan suara," ujar Pius usai apel pergeseran pasukan di Mapolres, Kamis.
Menurut Pius, ratusan personel gabungan ditempatkan pada 403 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Banjarbaru dan mulai aktif menjalankan tugasnya hingga lima hari ke depan.
Pius menyebutkan, ratusan personel gabungan itu berasal dari Polres Banjarbaru 425 orang, sisanya dari Polda Kalsel, Polres Banjar, Polres Barito Kuala, Polres Tanah Laut, dan Polresta Banjarmasin.
"Pengamanan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan kami untuk menjamin kelancaran dan keamanan PSU sehingga situasi aman, tertib dan kondusif terpelihara baik sebelum maupun sesudah PSU," ucap Pius.
Dikatakan kapolres, pengamanan difokuskan pada TPS-TPS yang dikategorikan rawan dan sangat rawan dimana diketahui 21 TPS yang masuk kategori sangat rawan dan 382 TPS dalam kategori rawan.
"Pengamanan TPS kurang rawan dilakukan dengan pola dua personel dua TPS dibantu empat petugas Linmas dan TPS sangat rawan dengan pola 212, dua personel satu TPS dan empat Linmas," tuturnya.
Baca juga: PSU Banjarbaru diharapkan dipercaya publik secara substansial
Disebutkan, beberapa indikator kerawanan TPS antara lain lokasi TPS yang jauh, tingginya mobilisasi massa sekitar TPS serta keberadaan TPS di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan Polres.
Diharapkan Alumnus Akpol tahun 2005 itu, PSU yang digelar, Sabtu (19/4/2025) berlangsung aman dan seluruh masyarakat datang ke TPS untuk menyalurkan hak suara tanpa tekanan dari pihak mana pun.