"Sesuai nilai kontrak, pembangunan jembatan di Sungai Kuin, Banjarmasin Utara sebesar Rp9,8 miliar, turun sedikit dari pagunya yang tersedia Rp10 miliar dari APBD 2017 ini," ujarnya di gedung dewan, Selasa.
Menurut dia, pembangunan jembatan yang merupakan rehab total dari jembatan berkonstruksi kayu ulin atau kayu besi kekonstruksi beton tersebut sudah mulai dikerjakan saat ini dengan pemasangan tiang pancangnya, yakni, untuk membangun pondasi.
Dikatakan Ridwan, jembatan yang menghubungkan Jalan Antasan Kecil Barat dengan Jalan Belitung dan Jalan Kuin itu panjang sekitar 25 meter dengan lebar sekitar 10 meter.
"Jembatan ini harus direhab total karena sudah berumur tua, tentunya segi keamananya sudah mulai kurang, terlebih arus lalulintas sudah sangat padat melaluinya," tutur Ridwan.
Karena adanya rehab total jembatan tersebut, ujar dia, jalan tersebut ditutup total bagi kendaraan roda empat, namun bagi roda dua masih bisa melewati jalan alternatif jembatan darurat.
"Kita target Desember 2017 sudah selesai jembatan itu dibangunnya, bersamaan dengan oprit jembatannya," katanya.
Menurut Ridwan, hanya satu jembatan besar ini pada APBD 2017 ini dianggarkan pembangunannya atau rehab total dari konstruksi kayu ke betotan atau islitalhnya PCI Girder yang lebih kuat.
Sebenarnya, kata dia, masih banyak lagi jembatan yang sekelas jembatan Kuin ini harusnya pula diganti konstruksinya, namun karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemerintah Kota dengan total APBD 2017 sebesar Rp1,5 triliun.
Dikatakan dia, anggaran untuk bisa merehab total jembatan-jembatan kayu di daerah ini ditaksir mencapai Rp500 miliar, sebab sebanyak 400 lebih jembatan berada di daerah ini, baru sekitar 30 persennya terganti dengan konstruksi beton.
"Maklum daerah kita tanah rawa dan banyaknya aliran sungai, hingga dikenalnya sebagai Kota Seribu Sungai," pungkasnya.