Banjarmasin (ANTARA) - Mediasi DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) terhadap upaya penyelesaian persoalan Hotel Aston Banjarmasin masih berlanjut di "Rumah Banjar" (Gedung Dewan/Legislatif tingkat provinsi tersebut).
"Kita berusaha memedia semaksimal mungkin terhadap upaya penyelesaian persoalan Hotel Aston yang berlokasi di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar itu," ujar Wakil Ketua DPRD Kalsel H Muhammad Alpiya Rakhman, usai memimpin pertemuan di Gedung Dewan provinsi tersebut di Banjarmasin,.Selasa.
Baca juga: Aston Tanjung kembangkan usaha perhotelan di Kecamatan Jaro
Politikus Partai Gerindra asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) itu berharap, persoalan Hotel Aston ba (sekitar 12 km dari Banjarmasin) tersebut dapat terselesaikan melalui mediasi di Rumah Banjar.
"Pasalnya kalau penyelesaian lewat jalur hukum atau pengadilan kasih warga yang sementara ini sebagai korban. Selain masalah biaya mungkin memerlukan uang banyak dan waktu relatif panjang " ujar Alpiya.
Pantauan Antara Kalsel, dalam pertemuan yang dipimpin Alpiya Rakhman didampingi Sekretaris Komisi I Bidang Pemerintahan dan Hukum DPRD Kalsel Ilham Nor tampak berjalan alot, karena masing-masing mereka mengemukakan pendapat merasa benar.
Bahkan dari kuasa hukum PT Banua Anugerah Sejahtera (BAS) menyilahkan warga yang merasa dirugikan membawanya ke ranah hukum atau pengadilan.
Baca juga: PT BAS siap laksanakan putusan pengadilan
Dalam pertemuan untuk mediasi tersebut, DPRD Kalsel menghadirkan pejabat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar serta Biro Hukum Setdaprov setempat

Pada pertemuan mendatang untuk mediasi upaya penyelesaian persoalan Hotel Aston tersebut, DPRD Kalsel akan mengundang Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta Kepolisian Daerah (Polda) provinsi setempat yang kemungkinan dijadwalkan Maret 2025.
Selain itu, akan mengundang Direktur PT BAS tanpa menunjuk perwakilan lagi pada pertemuan mendatang, yang disambut warga dengan teriakan betul.
Persoalan Hotel Aston Banjarmasin yang pembangunannya Tahun 2018 mencuat ke permukaan sejak sekitar dua tahun terakhir, karena sampai kini pihak manajemen atau direksi tidak pernah memberikan keuntungan atau hasil usaha