Tanjung (ANTARA) - Seorang pemuda asal Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Diva Oktavina Ifada (23) meraih beasiswa program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Spring 2025 dari pemerintah Amerika Serikat.
Selama lima pekan sejak April-Mei 2025, alumni Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalsel ini bakal mengikuti program khusus dari pemerintah AS berupa pelatihan keterampilan bidang kemasyarakatan dan pemerintahan.
Baca juga: Ponpes Anwaha Tabalong berikan beasiswa bagi lulusan terbaik MI Tahfid
"Berkat keyakinan, akhirnya saya bisa lulus seleksi YSEALI yang sangat ketat dan rencana program beasiswa dimulai April 2025," kata Diva di Tabalong, Minggu.
Sebelumnya Diva sempat merasa pesimis, namun keyakinan pada diri sendiri menjadi kunci untuk meraih kesuksesan.
Impian untuk belajar di luar negeri melalui beasiswa tersebut menjadi motivasi bagi Diva yang punya banyak prestasi pada lomba debat bahasa Inggris sejak usia dini.
"Mimpi untuk belajar dan mengembangkan diri di luar negeri bukan hal mustahil karena itu saya berharap dapat terus menginspirasi anak daerah dan generasi muda di Indonesia untuk terus berusaha meraih mimpi mereka," ungkapnya.
Namun, seperti halnya perjalanan menuju kesuksesan, tidak semua usaha menghasilkan hasil yang diharapkan.
Pada 2023, keinginan Diva untuk mendapat beasiswa ke luar negeri kandas setelah mendapat penolakan mengikuti program sebuah program beasiswa bergengsi yang diselenggarakan Kemendikbudristek, yakni Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Penolakan ini menjadi pukulan berat, namun Diva tidak menyerah dan menggunakan pengalaman tersebut sebagai momentum untuk belajar dan berkembang.
Hal itu, diungkapkan Diva, justru menjadikan kegagalan sebagai katalis menjadi lebih kuat dan lebih berani untuk mengejar mimpi.
Baca juga: Beasiswa IBFL Adaro cetak pemimpin masa depan
Bagi Diva yang pernah dua kali mengikuti National School Debate Competition (NSDC) tersebut, kegagalan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran.
Ia pun terus mengikuti seleksi beasiswa, hingga pada tahun yang sama, Diva meraih beasiswa full funded ke luar negeri untuk pertama kalinya.
Beasiswa tersebut membuka kesempatan bagi Diva untuk mengunjungi tiga negara sekaligus, yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand.
Pada September 2023, Global Youth Action memilih Diva sebagai delegasi mewakili Internasional Youth Innovation Forum yang diselenggarakan di Sunway University, Malaysia.
"Dukungan keluarga sangat penting dalam perjalanan hidup saya dan orangtua menjadi sumber motivasi utama yang selalu menunjukkan antusiasme dalam setiap langkah yang diambilnya," ungkap Diva.
Ia mempunyai mimpi untuk bisa mewakili Indonesia pada forum internasional pada masa mendatang.
Sementara itu, perjalanan Diva pada dunia kompetisi dimulai sejak usia dini mulai dari seni lukis tingkat taman kanak-kanak yang diselenggarakan oleh FLS2N pada 2008, mewakili Kalsel pada Lomba Bahasa inggris (Kidz Glowing) tingkat nasional yang diselenggarakan Universitas Brawijaya dan lomba sains tingkat Nasional (Olimpiade Sains Kuark) pada 2014.
Selain itu, Diva mewakili Kalsel pada perlombaan FLS2N tingkat SMP yang diselenggarakan Manado Provinsi Sulawesi Utara pada 2016.
Pada tingkat SMA, Diva juga menunjukkan kemampuan debat dengan mengikuti National School Debate Competition (NSDC) selama dua tahun berturut-turut.
Baca juga: Kalsel kemarin, beasiswa sarjana desa hingga vaksinasi unggas