Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Hj Sarifah Saqinah menanggapi Pemerintah Kota Banjarmasin harus mengganti puluhan pohon yang ditebang akibat perbaikan drainase di jalan protokol.
"Harapan saya sebagai wakil rakyat, pohon-pohon yang jadi korban perbaikan drainase itu harus diganti atau ditanam lagi," ujarnya di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, untuk perbaikan drainase di jalan protokol, yakni Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Pangeran Samudra tentunya patut diapresiasi.
Namun disayangkan, kata Sarifah, pohon-pohon yang sudah puluhan tahun tumbuh rimbun di sana banyak yang jadi korban, ditebang karena dianggap menghalangi.
Langkah itu mengakibatkan, ucap dia, penghijauan di tengah kota menjadi berkurang, hingga harus dikembalikan lagi.
"Harus diupayakan dikembalikan lagi penghijauan di tengah kota ini, pihak pemerintah kota dalam hal ini dinas lingkungan hidup harus bisa memikirkannya," ucap Sarifah.
Karena bagaimana pun, kata dia, luas wilayah untuk ruang terbuka hijau (RTH) di kota ini sudah sangat minim, mestinya dalam undangan-undangan itu sekitar 20 persen dari luas wilayah.
"Di daerah kita total RTH tidak sampai setengah, berkurang lagi dengan membabat puluhan pohon untuk pembangunan drainase itu," ujarnya.
Sarifah berpendapat Pemkot Banjarmasin harus mengembalikan penghijauan agar bisa melakukan koordinasi dengan perkantoran dan bangunan di sekitar jalan-jalan protokol itu, untuk penanaman pohon di halaman atau sampingnya.
"Kita harap ada langkah inovatif mengganti pohon-pohon yang sudah ditebang itu," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan, Pemkot terpaksa menebang sekitar 50 pohon agar proyek drainase dan trotoar di Jalan Lambung Mangkurat dan Pangeran Samudera tersebut bisa berjalan lancar dan sesuai target.
"Kita bangun drainase di dua itu lebar minimal 1 meter, ke dalam minimal 1,5 meter sampai 2 meter," ucapnya.
Menurut dia, drainase dan trotoar atau sarana pejalan kaki harus diperbaiki dan dibangun ulang di sana karena sudah kondisi kurang elok lagi berada di tengah kota atau jalan pusat kota.
"Apalagi sering terjadi genangan di sana jika terjadi hujan tinggi atau terjadi air pasang," papar Ibnu Sina.
Karenanya, drainase di daerah itu nantinya dilengkapi mesin pompa, hingga bisa cepat menurunkan air jika kondisi genangan air tinggi.
"Bisa mekanisme buka tutup nantinya," ucapnya.
Pemkot Banjarmasin, kata Ibnu Sina, untuk membangun drainase dan trotoar tersebut menganggarkan sebesar Rp20 miliar.
Pembangunan drainase dan trotoar ini juga bersambung ke daerah pusat perdagangan, yakni, Pasar Sudimampir dan sekitarnya.
Terkait puluhan pohon yang sudah ditebang tersebut, Ibnu Sina menyampaikan hanya sebagian, karena masih banyak pohon dipertahankan, karena tidak menghalangi galian.