Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sanitasi terutama dalam hal mengelola air limbah rumah tangga (domestik) membuat Perusahaan Daerah Pengelola Air Limbah (PD PAL) Kota Banjarmasin melakukan pertemuan dengan Forum Komunitas Hijau (FKH). Kegiatan tersebut bertujuan untuk pengelolaan lingkungan dan perubahan pola pikir masyarakat di Kota Banjarmasin.
Urusan sanitasi menjadi tantangan yang harus dipecahkan secara bersama terutama merubah pola pikir masyarakat Kota Banjarmasin yang sudah terbiasa dengan kehidupan sungai, kata Dirut PD Pal Rahmatillah, Selasa.
Menurutnya Instansi, Dinas serta Lembaga terkait harus mendorong dan berperan aktif untuk melakukan pendekatan yang luar biasa dalam hal menggugah masyarakat Kota Banjarmasin untuk peduli dengan lingkungan salah satunya menjaga dan memelihara sungai.
Hal tersebut dilakukan demi tercapainya program nasional Pemerintah yang disebut dengan Universal Accsess 100 – 0 – 100 (100% akses air minum, 0% kawasan kumuh perkotaan dan 100% akses sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase)).
Kota Banjarmasin terkenal dengan Kota Seribu sungai. Budaya kehidupan sungai sudah tumbuh sejak nenek moyang. Hingga saat ini masih banyak masyarakat memanfaatkan sungai untuk berbagai jenis kegiatan seperti perdagangan, transportasi serta mandi, cuci, dan kakus pun dilakukan di sungai.
Seiring berjalannya waktu, sungai di Kota Banjarmasin yang dulunya banyak dan lebar sedikit demi sedikit mengalami penyempitan, yang dulunya bersih saat ini sudah mulai terecemar oleh berbagai jenis limbah, baik limbah domestik maupun industri.
Sungai di Kota Banjarmasin sudah banyak mengandung bakteri E-coli yang merupakan penyebab beberapa penyakit jika kandungannya diatas standart, seperti contoh yaitu diare dan disentri. Tidak hanya pola pikir masyarakat saja yang menjadi kendala, tarif air limbah yang ditagihkan pun dianggap masih mahal.
Di Negara maju, tarif untuk pengolahan air limbah yang tagihkan sebesar 30 kali lipat dari biaya air minum, sedangkan di Kota Banajrmasin hanya 25% dari biaya air minum dan 12,5% untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Lingkungan terutama sungai yang mulai tercemar memerlukan perhatian lebih tidak hanya dari Pemerintah saja namun seluruh pihak yang sadar akan sanitasi.
Salah satunya melalui komunitas komunitas peduli lingkungan. Forum Komunitas Hijau merupakan kumpulan beberapa komunitas komunitas di Kota Banjarmasin yang peduli lingkungan dan memiliki anggota yang berasal dari berbagai profesi.
Komunitas ini hadir atas dasar kebutuhan Pemerintah yang mengacu pada harapan dunia yaitu menuju Green City. Adapun kriteria Green City, yaitu kota ramah lingkungan, kota yang perencanaannya berorientasi lingkungan, kota yang memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 30% dan Kota yang memiliki Komunitas Komunitas Hijau.
Sejalan dengan misi PD PAL Kota Banjarmasin, Forum Komunitas Hijau bekerja tulus, berangkat dari bukan siapa siapa dan tidak ingin menjadi siapa siapa. Forum Komunitas Hijau (FKH) siap menjadi kader air limbah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya sanitasi terutama dalam hal mengelola limbah domestik atau rumah tangga.