Kepala Kepolisian Resor Banjar AKBP Kukuh Prabowo di Martapura, Selasa mengatakan, polisi masih menyelidik kasus perampokan dengan modus belanja mi instan dan memukul kepala korban itu sebelum merampas gelang emas korban.
Kasat Reskrim Budi Prasetya yang mendampingi Kapolres, mengatakan polisi menunggu korban pulih untuk mendapatkan gambaran mengenai perampok, sebab beberapa orang yang dimintai keterangan menyatakan tidak melihat kejadian tersebut.
"Kami masih menunggu korban pulih, baru memintai keterangan. Saat ini, korban masih menjalani perawatan, jika sudah sembuh, dimintai keterangan termasuk mengenai gambaran pelaku," ucapnya.
Dikatakan, satu-satunya petunjuk yang didapat penyidik adalah sejumlah barang yang sempat dipegang pelaku yakni bungkusan mi instan sebelum memukul korban dari belakang.
Personel Satreskrim telah dikerahkan, kata Kapolres Banjar AKBP Kukuh Prabowo.
"Keterangan korban, pelaku berpura-pura membeli mi instan dan meminta korban mengambil barang lain. Begitu korban membelakangi, pelaku langsung memukul kepala korban," ujar Kasat Reskrim.
Kasus perampokan ini menimpa pemilik warung kelontong bernama Noor Air, Jumat (3/2) pukul 10.00 WITA.
Korban disantroni perampok di dalam warungnya Jalan Keraton RT 8 RW 3 Kecamatan Martapura. Perampok merampas gelang emas seberat 2 ons atau 200 gram bernilai sekitar Rp100 juta.