Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Komisi Penanggulangan AIDS Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan program pencegahan ibu-ibu hamil menularkan HIV/AIDS kepada janin yang dikandung atau anak yang akan dilahirkan.
"Kami sudah menyiapkan program pencegahan bagi ibu-ibu hamil agar tidak menularkan HIV/AIDS kepada calon anaknya," ujar Sekretaris KPA Banjarbaru Edi Sampana, di Banjarbaru, Jumat.
Ia mengatakan, ibu hamil di Kota Banjarbaru yang sudah terdeteksi positif tertulari HIV/AIDS sejak 2015 sebanyak 13 orang, dan mereka dimasukkan dalam daftar peserta program tersebut.
Dia menjelaskan, penyebab tertular HIV/AIDS belasan ibu hamil itu, karena penularan dari pasangannya yang diduga membawa virus HIV.
"Dipastikan, belasan ibu hamil itu tidak mengetahui pasangannya tertular HIV/AIDS, dan setelah diperiksa mereka ternyata positif tertulari sehingga harus dicegah menular kepada anak," ujarnya lagi.
Menurut dia, program pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu-ibu hamil kepada calon anaknya akan dilaksanakan pada Februari 2017 melalui pemeriksaan awal hingga pascamelahirkan.
Dia menyebutkan, pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu hamil kepada calon anaknya sangat penting dilakukan agar anaknya nanti tidak tertular HIV/AIDS itu.
"Jika bayi yang baru lahir positif sudah tertulari HIV/AIDS maka harapan hidupnya tidak panjang dan banyak kasus usia mereka diperkirakan hanya sampai 11 tahun kemudian meninggal dunia," ujarnya pula.
Dia menjelaskan, program pencegahan penularan HIV/AIDS bagi ibu hamil bisa dilakukan melalui tiga prosedur, yakni ibu yang harus rutin minum obat sehingga virusnya tidak semakin kuat.
Kemudian, proses persalinan atau melahirkan tidak alami atau melalui operasi caesar, dan apabila bayinya sudah lahir maka tidak diberikan air susu ibu atau ASI tetapi susu nonalami.
"Jika tiga langkah itu dilakukan, maka besar kemungkinan anak yang dilahirkan tidak tertular HIV/AIDS, semua itu merupakan upaya untuk mencegah penularan HIV/AIDS kepada bayi yang dapat dilakukan oleh ibu hamil," katanya lagi.