Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Pemuda dan Olahraga memastikan pembayaran gaji dan akomodasi bagi atlet dan ofisial Program Indonesia Emas (Prima) serta atlet dan pelatih dalam Komite Paralimpiade Indonesia untuk November dan Desember 2016 pada Selasa.
"Anggaran untuk pembayaran gaji dan akomodasi dua bulan itu diperoleh dari anggaran Kemenpora yang masih belum terserap. Proses pencairan anggaran pada pekan terakhir Desember 2016 dimungkinkan atas persetujuan dan kerja sama Kementerian Keuangan dengan Kemenpora pada 22 Desember," ujar Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto dalam keterangan tertulis kepada media di Jakarta, Selasa.
Gatot mengatakan pembayaran gaji dan akomodasi itu ditujukan kepada atlet dan ofisial dari 28 cabang olahraga yaitu angkat besi, atletik, balap sepeda, biliard, bola voli pantai, boling, bulu tangkis, dayung (kano, rowing, perahu naga), golf, judo, karate, loncat indah, panahan, pencak silat, perahu layar, renang, ski air, soft tenis, squash, taekwondo, tennis, tinju, triathlon, wushu, serta cabang-cabang paralimpiade yang berlokasi di Solo.
"Sebagai gambaran, honor atlet ini rata-rata perbulan Rp7.500.000. Kemudian, pelatih kepala Rp12.500.000 dan pelatih Rp10.000.000. Sedangkan pelatih asing rata-rata ketentuannya sebesar Rp60.000.000," kata Gatot yang juga menjabat sebagai Kepala Komunikasi Publik Kemenpora.
Kemenpora, lanjut Gatot, juga berusaha untuk membayar akomodasi untuk 630 atlet dan ofisial dari 28 cabang olahraga serta atlet-atlet paralimpiade sebesar Rp18,3 miliar.
"Pengiriman gaji sedianya pada 27 atau 28 Desember 2016. Setelah mempertimbangkan proses kehati-hatian prosedur anggaran, kami memutuskan pengiriman gaji pada 30 Desember. Tapi, proses RTGS perbankan baru terjadi pada 3 Januari karena libur pergantian tahun," katanya.
Gatot juga menyampaikan permohonan maaf Kemenpora atas keterlambatan pembayaran gaji dan akomodasi atlet dan pelatih. "Kami lebih baik sangat berhati-hati walaupun tidak populer. Kami mengantisipasi persoalan yang mungkin muncul pada masa berikutnya," ujarnya.
Kemenpora juga berharap agar keterlambatan pembayaran gaji atlet dan pelatih tidak terulang kembali pada periode berikutnya. "Keterlambatan ini sangat berpengaruh pada kualitas dan kontinuitas persiapan atlet dan pelatih menjelang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," ujar Gatot./f