Kepala Disnaker KUKMP HSS Siti Erma melalui Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kerja Muhammad Aris, di Kandangan, mengatakan TPT tersebut dicatatkan di tahun 2023, yang berarti setiap 100 orang angkatan kerja di HSS terdapat dua orang yang tidak bekerja.
"Saat ini untuk jumlah angkatan kerja kita di HSS sampai dengan Juni 2024 sekitar 132.575 jiwa, dengan jumlah pengangguran terbuka sampai Juni 2024 sekitar 2.813 jiwa," ujarnya dalam keterangan, Senin.
Baca juga: Disnaker KUKMP HSS gelar bimtek akuntansi dan pelaporan keuangan koperasi
Dijelaskan dia, untuk pencari kerja di HSS menurut pendidikan terakhir yang ditamatkan hingga Juni 2024, antara lain Tidak tama SD satu orang, SD 13 orang, SLTP 33 orang, SMA 259 orang, SMK 172 orang.
Kemudian, D3 atau sarjana muda 20 orang, Diploma IV atau sarjana 124 orang, yang tentunya pencari kerja di jenjang pendidikan terakhir yang ditamatkan terbanyak dari jenjang SMA dan SMK.
"Persoalan lain yang terjadi dalam dunia ketenagakerjaan adalah apabila terjadi Pemutusan Huhungan Kerja (PHK), yang berakibat bertambahnya pengangguran, namun sejauh ini laporan PHK yang kita terima masih minim," ujarnya.
Menurut dia, untuk laporan aduan PHK sampai pertengahan Juli 2024 di Disnaker KUKMP baru diterima sat orang pada bulan Februari.
Baca juga: 100 pelaku UMKM HSS ikuti pelatihan manajemen ritel
Dan untuk aduan PHK tersebut telah ditindaklanjuti dengan mediasi, yang menghasilkan kesepakatan antar kedua belah pihak.
"Jika ada laporan PHK, di mana terjadi perselisihan antara pengusaha dan pekerja, yang besar kemungkinan karena alasan di PHK dan uang pesangon atau kompensasi yang tidak memuaskan pihak pekerja, maka kita di dinas akan berusaha melakukan mediasi mulai dari perundingan bipartit dan tripartit," terangnya.
Ditambahkan dia, jika kesepakatan belum diperoleh, maka dilanjutkan mediasi di tingkat provinsi, melalui mediator hubungan industrial Provinsi Kalsel.