Padang, (Antaranews Kalsel) - Penjualan tiket pesawat di tingkat Biro Travel Sumatera Barat, mulai mengalami peningkatan dari 100 tiket pada hari biasa menjadi 130 lembar tiket menjelang libur tahun baru 2017.
"Pada hari biasa penjualan tiket pesawat perhari rata-rata mencapai 100 lembar tiket, namun menjelang libur akhir tahun dan tahun baru ini meningkat sekitar 30 persen," kata pemilik Biro Travel Ero Tour yang juga Ketua ASITA Sumbar, Ian Hanafiah di Padang, Senin.
Ia mengatakan peningkatan penjualan tiket pesawat untuk libur akhir tahun memang tidak seperti pada hari lebaran Idul Fitri.
Namun peningkatan pemesanan tiket sudah mulai terasana sejak sebulan atau dua bulan lalu, karena pemesan ingin mendapatkan tiket murah ketimbang memesan tiket ketika mendekati libur akhir tahun dan perayaan tahun baru.
Ia menyebutkan tiket yang banyak dipesan oleh masyarakat di Sumatera Barat pada umumnya untuk penerbangan ke Jakarta, Bandung dan Bali sebagai destinasi wsiata di Indonesia.
Sedangkan kunjungan luar negeri yakni ke Kuala Lumpur, Singapura melewati Batam, dan Thailand.
"Sekarang ada trend bepergian ke Singapura melalui Batam dilakukan one day trip (perjalanan sehari) oleh masyarakat, karena menginap di hotel Singapura mahal," kata dia.
Perjalanan ini biasanya menginap dulu di Batam kemudian wisatawan pergi pada pagi hari dengan kapal Feri pertama ke Singapura dan pulang dengan kapal terakhir.
"Strategi ini dilakukan untuk menyiasati biaya, karena menginap di hotel Batam ada yang harganya sekitar Rp300 ribu, sedangkan di Singapura mencapai Rp1,5 hingga Rp2 juta per malam," ujarnya.
Ia menyampaikan destinasi wisata favorit di Sumbar untuk perayaan tahun baru biasanya di Kota Bukittinggi. Namun harga sewa kamar hotel akan naik dua kali lipat dari harga normal, jika biasanya hanya Rp500 ribu untuk libur akhir tahun mencapai Rp1 juta.
Kemudian destinasi lain yang banyak dikunjungi yaitu pulau di Kabupaten Pesisir Selatan. Tapi kebanyakan merupakan wisatawan lokal dari daerah Jambi dan Pekanbaru karena provinsi tetangga itu tidak memiliki pulau.
Sedangkan wisatawan dari luar negeri biasanya ingin ke pulau yang hanya memiliki resort atau hotel yang bagus, sedangkan pulau-pulau di Sumbar belum memiliki hotel atau resor yang memadai.
Seperti Pesisir Selatan meskipun pulaunya terkenal namun masih sedikit hotelnya, sehingga para wisatawan memilih menginap di Padang terlebih dahulu.
Ia berharap pemerintah Sumbar terus berupaya membenahi destinasi wisata, terutama menyediakan hotel dan resor yang memadai agar menjadi daya tarik bagi wisatawan asing./f