Banjarmasin (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) menjunjung kearifan lokal sebagai sumber daya untuk mendukung tugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Masyarakat yang memiliki kearifan budaya yang kuat cenderung lebih tahan terhadap konflik dan kejahatan," kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Winarto di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Kemenkumham-Polda Kalsel jadikan Lapas sambang patroli
Saat focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) di Banjarmasin, Jumat, Kapolda Kalsel menjelaskan partisipasi aktif masyarakat memelihara kamtibmas melalui pendekatan yang holistik dan inklusif dapat berkontribusi secara nyata menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan keberlanjutan budaya.
Hal tersebut menegaskan komitmen Polri untuk tidak hanya menjadi penjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Sementara Plt Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Eko Margiyono berharap seluruh pemangku kepentingan memikirkan hal yang sama melalui FGD tersebut untuk kepentingan bangsa sehingga dapat memanfaatkan bonus demografi untuk kemajuan bangsa pada masa mendatang.
Baca juga: Wanprestasi proyek rumah kos 15 pintu berujung pelaporan di Polda Kalsel
"Jangan sampai bonus demografi menjadi bencana buat bangsa ini," harapnya.
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Polda Kalsel yang telah banyak memberikan masukan dalam FGD kali ini sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi kedepannya untuk kemajuan bangsa ini.
"Semua masukan bisa menjadi referensi positif bagi kebijakan maupun strategi dalam menghadapi tantangan bonus demografi Indonesia periode tahun 2020-2035," ucapnya.
Baca juga: Polda Kalsel mulai penyidikan TPPU investasi BBM oknum Bhayangkari