Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan ratusan unit rumah tersebut mengalami kerusakan dengan klasifikasi ringan hingga sedang.
“Masing-masing rumah yang terdampak berada di Desa Sumber Mulya, Desa Telaga Sari, Desa Sumber Rejeki dan Desa Wapeko dalam wilayah administrasi Kecamatan Kurik,” kata dia.
Ia menyebutkan, tim gabungan yang terdiri atas BPBD Kabupaten Merauke dan TNI/Polri saat ini masih bersiaga di lokasi bencana untuk melakukan penanganan terhadap dampak kerusakan yang ditimbulkan.
Upaya penanganan tersebut juga dilakukan untuk menormalisasikan lahan pertanian yang terdampak banjir dengan luas total 485 hektare sehingga dapat digarap kembali oleh masyarakat setempat.
“Tim gabungan disiagakan sampai masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh Bupati Merauke berakhir,” ujarnya.
Dalam laporan BNPB tidak menyebutkan bagaimana kondisi 2.762 orang warga korban banjir yang terjadi pada Selasa (7/5) lalu, dan apakah saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing atau berada di pengungsian.
Kendati demikian, Abdul memastikan pemerintah terus berusaha memenuhi kebutuhan pokok terhadap ribuan warga yang terdampak selama proses normalisasi pascabanjir tersebut dilakukan karena dalam kondisi darurat bencana keselamatan masyarakat adalah hal yang diprioritaskan.
Baca juga: Dandim Merauke: 645 kepala keluarga di dua distrik terdampak banjir
Baca juga: Babinsa Posramil bantu salurkan logistik bagi korban banjir di Kurik
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi