Banjarmasin (ANTARA) - Harga "iwak" atau ikan sungai/air tawar pada pasar tradisional di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) dan daerah sekitar "melambung" H+4 Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Ahad melaporkan, harga iwak sungai atau ikan air tawar dan sejenisnya di kota berjuluk "seribu sungai" tersebut dan daerah sekitar 'melambung" bila dibandingkan dengan jauh-jauh hari sebelum lebaran Idul Fitri 1445 H.
Sebagai contoh iwak haruan (ikan gabus) yang biasa Rp60.000 per kilogram (kg) pada H+4 Lebaran Idul Fitri 1445 H atau Ahad menjadi Rp100.000 alami kenaikan lebih kurang 40 persen.
Begitu pula udang sungai dengan ukuran besar sama, dari sebelumnya Rp150.000/kg menjadi Rp175/kg atau alami kenaikan sekitar 25 persen.
Orang berjualan iwak sungai/air tawar di pasar tradisional Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin bisa dihitung dengan jari tangan, kecuali ikan patin tambak (budidaya).
Selain itu, banyak penjual ikan laut dan air payau seperti peda atau kenbong, tongkol dan bandeng dengan harga juga mengalami kenaikan bila dibandingkan beberapa hari sebelum lebaran Idul Fitri 1445 H.
Misalnya ikan peda per kilogram sebelumnya Rp40.000, kini menjadi Rp55.000, kecuali bandeng harga tetap yaitu Rp60.000/kg.
Kenaikan juga terjadi buah lokal seperti pisang Ambon dari Rp12.000/sisir (sijat) isi 12 biji menjadi Rp18.000, pisang mahuli dari Rp5.000/sikat menjadi Rp7.500.00.
Menurut Mama Surya (55), naiknya sejumlah harga barang dagangan karena penjual belum banyak yang buka/berjualan, mungkin masih pulang kampung berlebaran bersama keluarga.
"Pasar tradisional Pemurus Dalam ini, mungkin normal kembali sesudah haulan ke-218 Datuk Kulampaian atau Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari di Dalam Pagar Martapura Kalimantan Banjar Kalsel pada, 15 April 2024, ujar ibu dari dua anak tersebut.