Banjarbaru (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengklaim mayoritas warga Pulau Kalimantan setuju dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Rakyat Kalimantan sangat antusias setelah pemerintah menetapkan pembangunan ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur,” kata dia, saat kampanye pemilihan umum di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu.
Baca juga: Capres Prabowo akan kelola SDM di Pulau Kalimantan secara optimal
Ia mengaku dalam kunjungannya ke beberapa daerah di Kalimantan, dukungan warga sangat tinggi memberikan kepercayaan kepadanya untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Hari ini saya berkunjung ke dua provinsi sekaligus, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan, saya ingin berkomitmen memenuhi hak-hak dan menjaga warisan budaya Kalimantan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan dengan dengan dilaksanakannya pembangunan ibu kota yang baru di Kalimantan, pengelolaan sumber daya alam dengan hilirisasi akan terwujud untuk kemajuan bangsa serta memprioritaskan kepentingan rakyat.
Baca juga: Capres Prabowo janji kerja keras berantas korupsi
Ia menegaskan pembangunan IKN tidak boleh berhenti dan harus dilanjutkan untuk mengubah paradigma terkait pembangunan jawasentris.
Namun, kata dia, pembangunan IKN tidak boleh ada perpecahan pandangan. Menurut dia, pembangunan IKN adalah kepentingan untuk rakyat.
Ia juga mengklaim mendapatkan dukungan penuh dari Suku Dayak yang merupakan suku asli dari Pulau Kalimantan usai melakukan konsolidasi bersama tokoh-tokoh adat Dayak. Suku Dayak di Pulau Kalimantan terdiri dari puluhan anak suku.
“Kita harus lanjutkan program yang sudah berjalan dengan baik, bangsa kita tidak boleh terpecah belah, bangsa kita harus rukun,” ujarnya lagi.
Pada hari ke-54 kampanye, Prabowo berkunjung ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan, sedangkan calon wakil presiden, Gibran R Raka, hanya menjalankan agenda internal.
Baca juga: Prabowo: Pemimpin harus bersatu demi rakyat
Kampanye di Banjarbaru, Prabowo klaim warga Pulau Kalimantan dukung IKN
Sabtu, 20 Januari 2024 22:01 WIB