Tuan Guru Madyan mengingatkan itu dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya, Rabu malam sembari mengharapkan jamaah masjid tersebut turut menyebarluaskan sebagai sebuah tindakan amar ma'ruf nahi mungkar.
Pasalnya sebagaimana Hadits Rasulullah Muhammad Saw, bahwa yang menyogok dan penerima sogok sama-sama masuk neraka, ujar Tuan Guru yang lama menimba ilmu agama di Mekkah Madinah Arab Saudi dan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel itu.
"Jangan terima pemberian yang bermakna sogokan. Tapi pilihlah sesuai hati nurani. Pilih yang terbaik, baik dalam pemilihan legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres)," tegas Tuan Guru yang bergelar "Lc" dan "MA" tersebut.
Begitu juga nanti dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, lanjut keponakan almarhum H Idham Chalid yang menjabat mantan Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II pada masa Presiden Soekarno itu.
Dalam tausiah sesudah Shalat Maghrib atau menjelang Shalat Isya itu. Tuan Guru Madyan kembali mengungkit Hadits Rasulullah Saw terkait amar ma'ruf nahi mungkar.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw kepada para sahabatnya, bahwa pada suatu malam Beginda bermimpi ada sekelompok orang sedang diseret Malaikat Zabaniah (Malaikat Azab) tentunya untuk mencobloskan ke neraka.
"Namun tiba-tiba datang pahala amar ma'ruf nahi munkar orang tersebut sehingga tidak jadi Malaikat Zabaniah menjebloskan ke neraka," ungkap Tuan Guru Madyan mengutip Hadits Rasulullah Saw Riwayat Muslim.
Oleh karenanya, Tuan Guru Madyan mengajak kaum Muslim terutama jamaah Masjid Assa'adah untuk senantiasa melalukan amar ma'ruf nahi mungkar.
Contoh sederhana amar ma'ruf mengajak keluarga shalat berjamaah di masjid, mengajak orang lain ke pengajian atau perbuatan kebaikan lainnya.Sedangkan
nahi mungkar atau mencegah kejahatan mungkin relatif sulit karena bisa berisiko, namu contoh sederhana mengajak/mengingatkan agar jangan merima sogokan dalam kaitan Pileg, Pilpres dan Pilkada mendatang, demikian Tuan Guru Madyan.