Banjarbaru (ANTARA) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menyebutkan konflik perang antara Israel dan Palestina di Kota Gaza adalah murni penjajahan manusia dengan melakukan pembantaian terhadap masyarakat yang tidak bersalah.
“Konflik sesungguhnya di Palestina adalah penjajahan, lebih dari 60 ribu masyarakat menjadi korban perang, ini harus dihentikan,” kata Zuhair usai mengikuti aksi damai untuk mendukung kemerdekaan Palestina di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu.
Baca juga: Dubes Palestina optimis Palestina segera merdeka karena dukungan Indonesia
Ia menyebutkan puluhan ribu masyarakat dari berbagai agama dan golongan yang menjadi korban perang itu tergeser dari tempat tinggal, sehingga banyak yang kehilangan rumah, bahkan mengalami kelaparan.
“Insya Allah, Indonesia tidak akan meninggalkan Palestina, Indonesia akan mendukung penuh kemerdekaan rakyat Palestina,” ujar Zuhair.
Saat ini, Dubes Palestina mengungkapkan kondisi Kota Gaza sangat keras karena terjadi pembantaian atau genosida secara membabi buta, sehingga warga Kota Gaza dihantui rasa ketakutan setiap hari.
Zuhair mengatakan rakyat Palestina akan berjuang atas penindasan hingga penjajahan itu berakhir. Bahkan tidak hanya Kota Gaza, pembantaian itu juga dirasakan warga hingga di tepi barat, tepi utara, dan kota lainnya.
Pada kesempatan itu, dia memuji keberagaman yang ada di Indonesia. Kendati berbeda agama, suku, ras, dan golongan, namun tidak terjadi konflik seperti di Kota Gaza.
Termasuk juga di Kota Banjarbaru lebih dari 90 persen penganut agama Islam, tetapi kemajemukan itu sungguh damai dirasakan Dubes Palestina.
“Kami tidak bisa mengungkapkan terima kasih melalui rangkaian kata, tetapi biarlah Allah SWT yang akan membalas kebaikan masyarakat Indonesia,” ujar Dubes Palestina.
Baca juga: Wali Kota Aditya sambut kedatangan Duta Besar Palestina di Banjarbaru