Balangan, Kalsel (ANTARA) - Psikologi budaya (Cultural psychology) adalah cabang ilmu psikologi yang mengeksplorasi hubungan antara budaya dan perilaku manusia, ilmu yang memahami bahwa perilaku manusia tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa mempertimbangkan konteks budaya terkait tempat individu itu hidup.
“Cultural psychology membantu kita menjelajahi bagaimana budaya membentuk pemikiran, perasaan dan tindakan kita,” kata Joan Victory mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara dalam makalahnya.
Baca juga: Poliban dipilih Polda Kalsel untuk tes psikologi berbasis CAT calon taruna Akpol
Joan menjelaskan budaya sebagai landasan identitas dan perilaku, budaya adalah kerangka referensi yang memberikan makna pada hidup manusia.
Hal tersebut mencakup norma, nilai-nilai, bahasa, ritual dan tata nilai yang mempengaruhi cara memandang diri sendiri, orang lain dan dunia sekitar. Cultural psychology juga memahami budaya ini memainkan peran sentral untuk membentuk identitas individu dan mengarahkan perilaku mereka.
Kemudian pengaruh budaya pada kognisi, budaya mempengaruhi kognisi manusia termasuk memproses informasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Bahasa yang digunakan dalam budaya berfungsi sebagai alat untuk ekspresi ide dan konsep.
Karena perubahan fisik dalam otak manusia terjadi sebagai respon terhadap pengalaman, seperti peningkatan materi abu-abu di wilayah tertentu saat belajar. Otak tidak tetap sejak lahir, tetapi berkembang seiring berjalannya waktu sebagai respons terhadap pengalaman, yang sering kali dipengaruhi budaya.
Lalu manusia dengan otak besarnya, otak manusia sekitar empat hingga lima kali lebih besar dibandingkan mamalia lain seukuran manusia.
Baca juga: Himpunan Psikologi Kalsel kembali dipimpin Sukma Noor Akbar
Manusia vs Simpanse
Lantas bagaimana dengan simpanse yang di gadang-gadang sebagai asal usul nenek moyang? simpanse sebagai primata memiliki otak yang luar biasa besar dibandingkan mamalia jenis lain, tetapi jika dibandingkan dengan manusia hampir dua kali lipat otak simpanse.
Perubahan dalam evolusi fisik manusia memungkinkan manusia mengembangkan otak yang jauh lebih besar dibandingkan primata lainnya, otak besar manusia didapatkan dari bagaimana kompleksitas dunia sosial. Tuntutan kognitif besar yang melekat dalam kehidupan sosial lah yang menyebabkan evolusi otak berukuran besar.