Banjarmasin,(Antaranews Kalsel) - Para Pengurus Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Kalimantan Selatan, dan Komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (Saban) terus berembug mematangkan persiapan kegiatan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Kosti berlangsung 23-25 September 2016.
"Kita sudah ditetapkan oleh Kosti pusat sebagai tuan rumah Silatnas Kosti 2016, menggantikan Kota Solo yang mengundurkan diri sebagai tuan rumah kegiatan tersebut," kata Ketua Kosti Kalsel Mohammad Ary saat bertemu dengan pulhan anggota Kosti dan Saban di Banjarmasin, Minggu.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh anggota Saban Haji Zalfie disusun tugas-tugas sesuai kepanitiaan, baik akomodasi, transportasi, hiburan, dan acara musyararah atau sarasehan.
Ditetapkan sesuai yang dijadwalkan, kegiatan mulai Jumat 23 September dimana sekitar 350 peserta sudah mulai berdatangan, sehingga diperlukan penyambutan tamu.
Kemudian Sabtu seluruh peserta dari seluruh tanah air sudah berdatangan oleh panitia akan diajak wisata susur Sungai Martapura menuju ke pasar terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar.
Di lokasi pasar terapung di pagi hari, seusai di lokasi objek wisata para peserta Silatnas diajak ke pusat penjualan permata terbesar Kalsel, yak ni Pasar Bumi Selamat kota intan Martapura.
Kemudian peserta dibawa pulang ke Banjarmasin menggunakan bus dan semua diinapkan pada sebuah hotel, kemudian kegiatan Sabtu malam berlangsung sarasehan sekaligus malam pertemuan dan aneka hiburan.
Hari minggu 25 September baru dilangsungkan parade ngontel tepian Sungai Martapura, dengan rute atau start di depan balaikota Jalan RE Martadinata terus ke Jalan Lambung Mangkurat, ke Jalan AS Mustapa, Jalan DI Panjaitan, Jalan Sulawesi, terus ke Jalan Sungai Jingah.
Rute ini peserta dipersilahkan menyinggahi masjid tertua kota setempat Masjid Jami, setelah itu rute dilanjutkan ke Sungai Jingah ketemu perkampungan tua dan kampung perajin kain khas setempat Sasirangan terus ke perkampungan tepian sungai sampai ke Museum perjuangan Waja Sampai Kaputing.
Di lokasi Museum peserta istirahat sekitar setengah jam seraya menikmati hidangan berupa cemilan dan aneka minuman.
Setelah istirahat baru perjalanan ngontel naik jembatan Banua Anyar tertus ke Jalan Hidayatullah, terus dimpang empat Gatot Soebroto lalu ke Jalan Viteran, terus ke Jalan Kampung Gedang dan berakhir finis di objek wisata Siring Tendean atau bangunan Menara Pandang.
Menurut Mohamad Ary, rencana tersebut sudah memperoleh dukungan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Mohandes serta Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Ny Artuti Ramlan.
Ia berharap kegioatan Silatnas tersebut memberikan dampak bagi dunia wisata dan budaya di wilayah Kota Banjarmasin dan sekitarnya.