Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan harus membangun dermaga apung untuk mendukung keberadaan dermaga Teluk Gosong di Pulaulaut Timur.
Ketua Komisi II DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis di Kotabaru, Sabtu mengatakan, hingga saat ini keberadaan dermaga di Teluk Gosong, Pulaulaut Timur masih belum dimanfaatkan karena sesatu hal.
"Kami harapkan kepada pemerintah daerah lebih aktif dan `jemput bola` dalam menyelesaikan masalah Dermaga Teluk Gosong, bukan hanya pasif menunggu dan diam," kata Mukhlis di sela-sela kunjungan kerja di Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubunga di Jakarta.
Dikatakannya, Dermaga Teluk Gosong memang sangat diperlukan masyarakat guna memperlancar transportasi antara Pulau Laut dan Pulau Sebuku yang oleh bupati telah diresmikan rute tersebut dengan menempatkan kapal fery secara khusus.
Sehingga lanjut dia, keberadaan dermaga tersebut sangat representatif untuk bongkar muat kendaraan dan penumpang kapal penyeberangan antar pulau tersebut.
Oleh karenanya, perlu keseriusan untuk melengkapi sarana dan prasarana pendukung agar dermaga tersebut bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, terutama untuk menyesuaikan pasang dan surutnya air laut.
Sementara itu Kementerian Perhubungan akan menurunkan tim untuk meninjau proyek pembangunan dermaga di Desa Teluk Gosong di Pulaulaut Timur, Kotabaru yang sejak dibangun 2004 hingga kini mangkrak dan terancam mubazir.
Wakil Ketua DPRD Kotabaru H Mukhni AF mengatakan, salah satu agenda konsultasi ke pemerintahan pusat yang dilakukan Komisi II yang didampinginya adalah menyampaikan perihal tidak tuntasnya pembangunan dermaga di Teluk Gosong yang didanai dari APBN anggaran 2004.
"Sejak dibangun hingga sekarang belum tuntas dan proyek yang telah menelan dana miliaran rupiah dan pendanaanya dari APBN itu belum bisa digunakan bahkan kini terancam rusak akibat abrasi gelobang air laut," kata Mukhni.
Padahal lanjut dia, keberadaan dermaga di daerah tersebut sangat penting dan vital dalam mendukung kelancaran arus transportasi masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan ferry dari dan ke Pulau Sebuku yang pengoperasiannya sudah dimulai awal tahun 2016.
Karena belum ada dermaga yang representatif milik pemerintah, maka sementara ini operasional aktifitas penyeberangan kapal ferry masih menggunakan pelabuhan milik perusahaan. Masalahnya, sampai kapan hal ini terjadi, untuk itu segera dilakukan langkah nyata untuk memaksimalkan pembangunan dermaga milik pemerintah tersebut.
Lebih lanjut diungkapkan Mukhni, secara teknis banyak hal yang harus disempurnakan pembangunan dermaga di Teluk Gosong, diantaranya fisik dermaga beton, oprit hingga dermaga apung yang menghubungkan antara badan dermaga dengan bibir pantai.
"Melihat penting dan mendesaknya keberadaan dermaga, legislatif merasa perlu mendesak kepada pemerintah baik pemerintah daerah untuk bersama-sama melakukan langkah nyata perbaikan baik pelaksanaan pekerjaan hingga pengawasan agar proyek dengan dana besar itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tegasnya.