Banjarmasin (ANTARA) - Para akademisi di Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan dilatih untuk menjadi asesor rekognisi pembelajaran lampau (RPL) dengan menggandeng Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta.
Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi di Banjarmasin, Sabtu, menjelaskan, bahwa penting para akademisi di kampusnya mengikuti pelatihan asesor RPL yang digelar pada 13 Oktober 2023 di kampus Poliban.
Sebab, ungkap dia, kampusnya belum memiliki assesor RPL sehingga belum bisa melaksanakan RPL.
"Ini masih menjadi permasalahan kampus kita jadinya," kata Joni.
Sebab pada peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI nomor 41 tahun 2021 bahwa seyogyanya pada perguruan yinggi dapat membentuk Unit Pelaksanaan RPL atau pengelolanya.
Karenanya dia berharap dengan pelatihan yang diselenggarakan ini, para akademisi Poliban bisa menjadi asesor RPL.
“Harapannya, setelah ini Dosen-Dosen kita yang di Poliban bisa menjadi asesor RPL dan semoga Poliban bisa melaksanakan rekognisi pembelajaran lampau," ujarnya.
Sementara itu, Akademisi dari ATMI Surakarta Andy Rianto menjelaskan bahwa RPL ini memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan formal, memberikan kesempatan pada masyarakat untuk menyetarakan jenjang pendidikan.
Dikatakannya lagi, bahwa kemampuan yang dimiliki masyarakat atau suatu individu bisa disetarakan dan diakui.
"Jadi kemampuan yang dimiliki bisa disetarakan, memberikan pengakuan terhadap capaian pembelajaran yang diberikan pendidikan formal non formal," demikian katanya.