Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui dinas perindustrian dan perdagangan kota setempat menggali pendapatan asli daerah (PAD) pada sektor pasar tradisional hingga Rp9 miliar pertahun.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar di Banjarmasin, Senin, target PAD Rp9 miliar pada sektor pasar tradisional tersebut dirancang pada 2024.
"Kalau 2023 ini targetnya Rp8,8 miliar, pada tahun 2024 disempurnakan targetnya Rp9 miliar," ujarnya.
Dinyatakan dia, semua target PAD yang sudah disepakati dengan DPRD kota setempat optimis tercapai, sebagaimana pada tahun ini hingga September sudah tercapai diangka 70,5 persen.
"Artinya dalam kurun waktu beberapa bulan ini optimis bisa tercapai, bahkan lebih kita yakin," tuturnya.
Tezar, panggilan akrabnya menyampaikan, bahwa target PAD ini murni dikumpulkan dari retribusi pasar, yakni, dari sewa lapak atau kios hingga toko oleh pedagang.
"Karena berdasarkan undang-undang nomor 1 tahun 2022, salah satu item penerimaan dari retribusi tera dan tera ulang sudah ditiadakan, jadi tinggal retribusi pasar dari lapak, kios dan toko milik pemerintah," terang Tezar.
Karenanya, pihaknya berharap para pedagang tidak menunggak pembayaran sewa tempat berdagangnya, sebab retribusi yang mereka bayar juga untuk memaksimalkan pelayanan bagi mereka juga.
Dalam upaya peningkatan PAD ini sebanyak 52 pasar tradisional di bawah pengelolaan Pemkot Banjarmasin dimaksimalkan penerimaannya.
"Tentunya bagi pedagang yang sangat bandel untuk memenuhi kewajibannya, terpaksa kios atau toko maupun lapak kita segel," ucap Tezar.
Dia juga menyampaikan, bahwa Pemkot Banjarmasin terus melakukan pembenahan dan perbaikan kondisi pasar tradisional, sehingga aktivitas pedagang dan pembeli tetap ramai, hingga ekonomi masyarakat Kota Banjarmasin terus berputar.