New York (ANTARA) - Peningkatan kecil dalam klaim pengangguran menunjukkan bahwa tingkat PHK secara keseluruhan masih tetap rendah, .....
Nilai tukar dolar AS melemah pada akhir perdagangan Kamis, karena imbal hasil Treasury AS turun menjelang rilis data utama pekerjaan AS.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,42 persen menjadi 106,3469 pada akhir perdagangan.
Klaim pengangguran awal AS sedikit naik menjadi 207.000 dalam pekan yang berakhir 30 September, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis, dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Dolar AS melemah menyusul melemahnya data ketenagakerjaan
Setelah awalnya melonjak karena laporan klaim pengangguran, yield pada Treasury 10 tahun kemudian turun kembali menjadi 4,71 persen dari 4,73 persen pada akhir Rabu.
"Peningkatan kecil dalam klaim pengangguran menunjukkan bahwa tingkat PHK secara keseluruhan masih tetap rendah, namun hal ini dapat berubah seiring dengan berlanjutnya pemogokan United Auto Workers. Seiring dengan meluasnya pemogokan, semakin banyak pemasok yang mungkin terpaksa memberhentikan sementara pekerja yang tidak melakukan pemogokan, yang memenuhi syarat untuk menganggur-manfaat asuransi," kata Eliza Winger, ekonom di Bloomberg.
Investor sekarang mengalihkan perhatian mereka ke rilis laporan pekerjaan Departemen Tenaga Kerja untuk September pada Jumat, yang membantu menentukan apakah Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Baca juga: Emas jatuh karena ekspektasi pasar
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0550 dolar AS dari 1,0503 dolar AS pada sesi sebelumnya dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2194 dolar AS dari 1,2137 dolar AS.
Dolar AS dibeli 148,4060 yen Jepang, lebih rendah dari 149,0600 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9129 franc Swiss dari 0,9170 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3713 dolar Kanada dari 1,3745 dolar Kanada. Dolar AS juga merosot menjadi 11,0066 krona Swedia dari 11,0701 krona Swedia.
Penerjemah: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti