Chicago (ANTARA) - Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk sesi kelima berturut-turut, karena data inflasi AS untuk Agustus lebih baik dari perkiraan meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin mempertahankan suku bunga di pertemuan kebijakan November.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 12,50 dolar AS atau 0,67 persen menjadi ditutup pada 1.866,10 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.896,70 dolar AS dan terendah di 1.862,30 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 12,30 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.878,60 dolar AS pada Kamis (28/9/2023), setelah anjlok 28,90 dolar AS atau 1,51 persen menjadi 1.890,90 dolar AS pada Rabu (27/9/2023), dan terpangkas 16,80 dolar AS atau 0,87 persen menjadi 1.919,80 dolar AS pada Selasa (26/9/2023).
Patokan emas berjangka AS merosot 4,0 persen untuk minggu ini, penurunan mingguan terbesar sejak penurunan hampir 6,0 persen selama seminggu hingga 11 Juni 2021, dikutip dari Xinhua.
Untuk kuartal ketiga, penurunan emas Comex mencapai sekitar 3,0 persen, setelah penurunan sebesar 2,0 persen pada Agustus dan 5,0 persen pada September yang mengimbangi kenaikan Juli sebesar 4,0 persen. Pada kuartal kedua, emas berjangka turun hampir 4,0 persen.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (29/9/2023) bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, meningkat sebesar 0,1 persen pada Agustus dan turun menjadi kenaikan tahunan sebesar 3,9 persen, melanjutkan penurunan yang stabil sejak April.
Data inflasi yang lebih baik dari perkiraan meningkatkan ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, sehingga melemahkan harga emas.
Data ekonomi lainnya yang dirilis Jumat (29/9/2023) memberikan dukungan pada emas. Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis pada Jumat (29/9/2023) oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) turun menjadi 68,1 pada survei September 2023, turun dari 69,5 pada Agustus tetapi di atas 58,6 pada September lalu.
Chicago Business Barometer, juga dikenal sebagai PMI Chicago, tercatat sebesar 44,1 pada September, penurunan pertama dalam tiga bulan. Para ekonom memperkirakan angka 47.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 29,10 sen atau 1,28 persen, menjadi ditutup pada 22,45 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari terkerek 80 sen atau 0,09 persen, menjadi menetap pada 915,90 dolar AS per ounce.
Baca juga: Minyak ditutup jatuh, tetapi berakhir naik 28 persen pada kuartal ini
Baca juga: Emas dekati level terendah tujuh bulan
Baca juga: Dolar AS sedikit melemah setelah laporan ekonomi beragam
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto