Rantau (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan Raniansyah mengatakan kabut asap tipis berwarna kekuningan yang dirasakan masyarakat saat ini merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kabut asap ini imbas dari karhutla, hampir setiap hari terjadi kebakaran di wilayah Tapin," ungkap Raniansyah di Rantau, Kabupaten Tapin, Jumat.
Baca juga: 30 hektare lahan terbakar di Desa Sungai Rutas Tapin
Raniansyah mengungkapkan terbaru ini telah terjadi kebakaran besar yang melanda 30 hektare di Desa Sungai Rutas Hulu.
"Saat ini pun juga terjadi kebakaran di beberapa wilayah di Tapin," ungkapnya.
Ia mengimbau seluruh masyarakat agar menggunakan masker saat keluar dari rumah.
"Dan untuk pelaku kami minta untuk tak melakukan pembakaran," cetusnya.
Baca juga: Nelangsa petani Cabai Rawit Hiyung dihantam karhutla
Saat ini, asap pekat menyelimuti Tapin hingga tercium ke pemukiman warga yang notabene terbuat dari kayu.
Warga Kelurahan Kupang Putri Elvira Puspa Rani mengungkapkan bau asap sampai ke ruangan rumah.
"Baunya nempel sampai ke tempat tidur dan pakaian di rumah," ujarnya yang berada di rumah kontrakan itu.
Baca juga: Pemkab Tapin rancang kawasan sentra Rawit Hiyung anti karhutla
Ibu rumah tangga tersebut mengatakan asap tersebut juga berdampak untuk anaknya yang masih berusia lima bulan.
"Batuk-batuk sejak siang tadi, mana cuaca panas sampai 36 derajat," ungkapnya.
Sejak 1 Juni-28 September, dampak kebakaran yang dicatat BPBD Tapin mencapai angka 273,13 hektare dari 99 titik api.
Baca juga: BPBD Tapin : Ribuan Cabai Rawit Hiyung siap panen terbakar