Ketua Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Okty Damayanti meminta penerima program beasiswa Indonesia Bright Future Leaders (IBFL) jadi duta atau ambasador bagi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dan PT Adaro Energy Indonesia.
"Saya bermimpi ketika bertemu seorang pejabat, bupati misalnya, dia menyapa saya, ibu saya adalah penerima beasiswa IBFL," ujarnya pada acara Celebrating the Graduation of IBFL Batch 2 & Welcome Of IBFL Batch 4 di Gedung Lecture Theater- Fakultas Ekonomi ULM Banjarmasin, Selasa (19/09).
Okty berharap dikemudian hari pihaknya di YABN bertemu tokoh-tokoh yang sukses baik sebagai pejabat, direktur di perusahaan atau sebagai pengusaha sukses mereka adalah alumni dari penerima beasiswa IBFL dari Adaro saat menempuh pendidikan di ULM ini.
"Ini yang kami inginkan dari Adaro dan ULM, kalian jadi pemimpin terbaik di bidang masing-masing nantinya," katanya.
Sebab program beasiswa IBFL ini merupakan impian untuk menciptakan pemimpin masa depan yang cemerlang.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas YABN Mohammad Effendi meminta para penerima program beasiswa IBFL untuk bersyukur dapat berkuliah di salah satu kampus terbaik di negeri ini.
Menurut dia, PT Adaro Energy Indonesia melalui YABN terus berupaya untuk membantu anak negeri untuk mewujudkan cita-citanya bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri, seperti ULM Banjarmasin ini.
Dengan pilar Adaro Nyalakan Ilmu, kata dia, Adaro sudah banyak mewujudkan mimpi anak negeri ini untuk mengecap pendidikan tinggi hingga menjadi sarjana.
Menurut dia, ada lorong waktu yang harus dilalui, dengan segala perubahan dari masa ke masa, di mana semua harus bisa beradaptasi dengan perubahan itu.
"Intinya itu semua berubah ke masa datang yang lebih baik," ujarnya.
Karenanya, setiap prosesnya bagi mahasiswa dan mahasiswi yang menempuh pendidikan tinggi ini harus selalu disyukuri dan dinikmati, karena semua itu akan menjadi kenangan yang indah di masa akan datang.
"Seperti saya ini yang sudah berusia kurang lebih 70 tahun, kalau melihat ke masa lalu, alangkah indahnya waktu itu, walaupun waktu kuliah dulu rasanya berat sekali," ujarnya.
Sehingga dia berpesan lagi, setiap perjalanan kehidupan ini nikmatilah, ambil intisarinya dengan sebaik-baiknya, karena tidak akan berulang lagi.
"Karena apa yang ditanam saat ini akan menjadi buah di masa akan datang," demikian kata Effendi.