Banjarmasin (ANTARA) - Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi pertanian secara umum mengharapkan Bendungan Amandit Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) segera rampung.
Anggota Komisi II DPRD Kalsel H Karlie Hanafi Kalianda mengemukakan harapan itu di Banjarmasin, Rabu sesudah beberapa anggota Komisinya kunjungan kerja (Kunker) ke "Bumi Rakyat Mufakat" atau "Bumi Perjuangan Pahlawan Antaludin'" HSS tersebut.
Baca juga: DPRD HSS harapkan peningkatan kualitas dan manajemen PT Tirta Amandit Perseroda
Pasalnya, menurut Karlie, kalau Bendungan Amandit (sekitar 135 kilometer utara Banjarmasin) tersebut tidak segera rampung masyarakat atau warga tani Bumi Rakyat Mufakat HSS sulit untuk bisa tanam padi dua kali dalam setahun.
Padahal Bendungan Amandit itu kalau rampung dan berfungsi maksimal mampu mengairi sampai 5000 hektare (ha) hamparan sawah di "Bumi Perjuangan Pahlawan Antaludin" HSS tersebut.
Ia mengungkapkan, berdasarkan keterangan Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten HSS Farid Nasruddin, Bendungan Amandit itu masih terkendala saluran premier, sekunder dan saluran tersier.
Oleh karena terkendala saluran premier, sekunder dan tersier itulah untuk persawahan di HSS belum bisa tanam atau panen dua kali dalam setahun, kendati berpotensi asalkan irigasi pertanian bisa berfungsi maksimal, kutip Karlie Hanafi.
Bumi Rakyat Mufakat atau Bumi Perjuangan Pahlawan Antaludin HSS tersebut merupakan sentra pertanian dan termasuk ikan air tawar dengan perairan Nagara di daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel.
Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, HSS, Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
Baca juga: HSS usulkan normalisasi Sungai Amandit Lama guna cegah banjir